Lalu kita tunjukkan sebuah identitas,
Tapi kita lupa,
Dibawah gedung plaza, ada parit gundah membentang
Airmatanya memercik pada meja makan restoran cepat saji,
Dan renyah daging ayam kentucky dihias nanar mata anak anaknya.
Kita bersefie di bawah megah gedung plaza,
Kita buka gambarnya,
" hai..lihat itu kan seperti kita  ?" Istriku berkomentar
" iya memang itu kita...". Kututup puisiku yang belum rampung.
Surabaya, 05 April 2018
Rasull abidin.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!