Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Elegi Pagi di Manokwari

27 Oktober 2017   06:23 Diperbarui: 27 Oktober 2017   08:48 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memecah kabut,

Pesawat lepas mengangkasa,

tinggalkan rupa belantara dan gerimis kota

Lalu kulihat jam dinding itu,

Membias wajahmu dalam pandangan rindu

Rinai pagi dalam semedi,

Tak ada pasar raya,

Kota yang sepi, lengang mengasah batin

Pulau-pulau kecil tumbuh nyiur,

Lumba-lumba berenang diantara buoy-bouy penuntun

Rinai gerimis pagi, dalam kota manokwari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun