Merpati hitam dalam sangkar besi,
Bertapa dalam kesendirian mengasah diri
Engkau tahu, langit masih setia dalam penantian
Kelak sayapmu bebas mengangkasa,
Memeluk kerinduan yang panjang
Mata merpati tajam menelusuri kehidupan,
Dalam sangkar,
Kau tebus jiwamu mencari percikan cahaya biru
Lalu kau lukis gambaran zaman dalam penantian
Merpati hitam sayapmu yang kekar kau telungkupkan,
Kuncup kembang menjelma buah jalan
Kumbang-kumbang lesu menunggu kepastian
Dan malam telah separuh ia habiskan..
Musim yang akan datang adalah kegaduhan dan huruhara,
Lalu mereka terhempas dalih kemanusian,
Demi kesejahteraan, demi kemajuan !
Lalu rakyatku harus berkorban dalam bimbang
Menunggu kepak sayap merpati mengangkasa kelangit mimpi.
Semarang, 15 Oct 2017
Rasull Abidin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H