Malam ini purnama sayang,..
Lihatlah dia memandang kita,
Saat kita mendongakkan wajah
Di balik  jendela yang terbuka,
Pancaran Wajahnya benderang
Kerlip gemintang tertahan dipundaknya
Dan kau masih ingin mencari kesegala jagat raya
Masih adakah kerlip bintang kejora...?
Sepasang lentik bulu matamu
Menelusuri lekuk remang kabut...
"Hai...lihat masih ada kerlip di sana..!!",
Aku memandang senyummu...
Menahan kebahagian,
Di malam ini masih tertahan aku memandang purnama,
Masih ada gemerlap kejora disana...
Masih ada kerikil kecil yang kau genggam
Masih ada bekas kaki pijakanmu,
Dan hanya aku sendiri memandang itu,
Entah berapa lama purnama berlalu
Tapi hanya purnama saat ini
Menuntun langkah berat kaki duduk disini....
Hamparan laut bercahaya
Dan semua masih seperti dulu,
Ukiran makna daun waru samar terlihat
Yang pernah kau torehkan kala bercerita...
Dan aku terpana...
Ketegasan makna goresan itu
Isyaratkan tentang rindu...
Tentang semi bunga kasih dalam hatimu,
Entah sudah berapa tetes hujan menerpanya
Entah berapa musim kemarau mencoba merubahnya
Entah berapa lama panas matahari meleburnya
Dan berapa generasi lumut menggerogotinya
Seperti aku yang telah terpatri di hatimu,
Tapi aku telah memporakporandakan itu semua..
Ahhh
Aku terhenyak...
Entah berapa titik embun yang keluar
Namun purnama tetaplah bersinar
Dan kerlip kejora semakin mendekatinya,
Aku kehilangan dirimu sayang...
Dan aku tak mau memandang purnama lagi
Demi kamu....
Rasull abidin, 25 Mei 2013
Jakarta.