Dua sapi duduk dipunggung bulan
Mata dan mulutnya meronta dalam kegetiran
Kelingking membentang kain sarung selebar pandang
Runtuh duka nestapa dihembus angin melepas senja,
Masa muda  menguap diujung zaman mellenium yang ranum
Tuan gemetar,
Kelelawar mengerit-ngerit
Menebarkan biji-biji kerakusan lalu berkecambah dalam remang
Pohon-pohon yang tumbuh menjelma hantu,
Saat rebah dalam rangkulan,
Musuh paling dekat adalah kawan setia dalam urat nadi
Menghembuskan doktrin kepalsuan,
Menggerogoti cahaya keihklasan diatas jalan benderang
Hampaku matahari nyalang, merah tembaga
Di atas laut menghempas angin barat membawa pertikaian panjang
Kerjap lampu bersolek dalam remang kegundahan menghias lara
Kembang sepatu layu merintih.
Pancaran rembulan di kulum sepi,
Menerobos celah-celah jemari yang sekian lamanya mengepal angkuh
Sungguh lelah bersandar dalam hening,
Mengoyak keperkasaan yang telah melemparkan sepatu panjangku.
Pulau Buru, 20 sept 2017
Rasull abidin.