A l b a t r o s
Untukmu, wahai lelaki kecil
Anakku, Yang mulai beranjak dari pangkuan ibu
Seolah waktu terlalu cepat berlalu
Bagi aku yang kini duduk menyendiri,
Dan mulai membuka lagi lembaran kisah
Satu persatu...
Untukmu, wahai bintang kecil
Yang mulai memercikkan pancaran ungu
Seolah kau berada diantara mereka
Dengan warna yang berbeda
Dan aku mulai berkaca tentang diri,
Siapakah gerangan aku...
Siapakah sebenarnya kau...
Sesungguhnya langit adalah cermin
Pada saat impian tak tercipta,
Sesungguhnya gelombang adalah pengalaman
Pada saat kenyataan tak menjadi nyata,
Sedang hamparan bumi adalah geladak
Pada saat pijakan kaki tenggelam dalam angan
Wahai lelaki kecil,
Anakku, yang mulai melangkahkan kaki,
Bintang yang mulai memercikkan cahaya
Jagat raya terlampau luas
Gemuruh ombak kian mengganas
Naluri hanya setitik embun,
Berkilauan bagai berlian
Adakah mampu kau jaga dengan tegas !,
Dan tak akan retak oleh pancaran sinar matahari
Sesungguhnya aku bukanlah jiwamu
Sesungguhnya jiwamu adalah dirimu,
Maka tegakkan kembali langkah kakimu
Semoga engkau adalah kebanggaan
Bagi kami, ibu bapakmu..
Rasull abidin, 03 apr 2013
Jakarta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI