Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bila Waktu Memilihmu

13 September 2017   10:35 Diperbarui: 13 September 2017   10:39 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi mengantar angin dingin menuruni lembah

Matahari kenapa engkau enggan keluar..?

Kemanakah lagi anak burung akan pergi..?

Mereka memikul berat kaki sempoyongan

Berderak, jembatan bambu bergetar menahan beban

Kaki-kaki perpijak

Liang kubur menunggu tuan rumah datang

Garis duka terpancar pada wajah-wajah mungil

Bocah-bocah, peluklah duka sedalam samudera

Saudaraku....tenangkanlah hatimu,

Biarkan beban sirna dan berlalu apa adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun