Sampaikan apalah adanya,
Biar langit, menjadi jingga...!
Nafas gunung, biar mengguncang...!
Pancaran matahari meranggas
Daun daun kelaras
Â
Sampaikan apalah adanya,
Hingga yang rindu memeluk bayangan
Menjadi riang,
Mencium wajah rembulan
Bergetar menembus kelam
Di kedalaman fikiran
Â
Kebencian itu penentang kejam
Sungguh kejam...!
Benar benar kejam.....!
Â
Gemuruh angin menyeret mendung
Tak peduli....!
Apakah aku memelas..?
Bayang-bayang yang aku tunggu
Terpenjara,
Tinggallah rinai gerimis mengendap
Terengah-engah untuk sampai di sini,
Â
Buaian mimpi memeluk pagi
Nyanyian ombak menampar cermin
Pada sajak-sajak topeng,
Harusnya aku diam atau hanya diam
Â
Sampaikan apalah adanya
Serasi,
Selaras,
merenggut matahari,
Kemudian tunggu hujan berlalu
Membiaslah pancaran warna pelangi
Â
Â
Rasull abidin , 04 Sept 2012
Papanggo -- Jakarta utara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H