Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menimbang Risalah Kealpaan

30 Desember 2024   13:43 Diperbarui: 30 Desember 2024   13:43 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Planet bumi baik-baik saja di garis bujur edarnya. Berkesinambungan dengan rembulan di orbitnya. Matahari masih menyala mencahayai bintang-bintang di ketentuan komposisi tata surya.

Nebula tetap gemerlapan. Meski konon, 'black hole-pintu langit', akan terus beranak pinak di bimasakti, sebatas tak terlihat mata makhluk hidup, memandang ke-angkasa.

Zikir! Aku berzikir. Aku berzikir... Semoga pintu langit tak menghisap planet bumi.

Rumah-rumah ibadah bercahaya. Mengumandangkan rasa syukur kehadirat-Mu, atas segala berkah telah berlimpah.

"Ya, Engkau Segala Rahmat, Segala Maha", pemberi hidup bagi negeri tercinta ini, telah berkelimpahan kemakmuran, kemuliaan-Mu.

Semoga, negeri tercinta ini tetap teguh pada keimanan-Mu. Semoga menjauh segala risalah kealpaan.

Puisi | Zikir Untuk Negeri

Terus berzikir. Menggelar sajadah langit, semoga matahari tetap bersinar, semoga pula rembulan tetap bercahaya, menjaga keseimbangan semesta bagi bumi di pijak, iman berbudi dijunjung.

Zikir! Teruslah berzikir untuk, Indonesia Raya.

Semoga pula, negeri tercinta ini semakin subur, bertambah makmur, atas segala rezeki terus bertumbuh-berkelimpahan untuk bangsanya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun