"Katakan kehendakmu lantang terbuka. Selaku salah satu dari sejumlah satria bumi."
"Hamba bersedia hadir di arena untuk mendidik murid lanjutan sebagaimana risalah pengetahuan hamba. Sejak saat Guru mengijinkan hamba turun gunung beberapa ratus tahun lampau."
"Eh. Halah. Kemuliaan itu milikmu."
Berjuta rembulan
Berjuta matahari
Berlapis-lapis langit
Bukan milik bumi
Semesta berseri
Perubahan waktu
Komposisi cuaca
Bukan milik bumi
"Tabik Guru. Hamba tak bermaksud lancang."
"Silakan kendarai kereta langit sesuai dengan surat ijin mengemudi milikmu." Guru menyirna. Mungkin kembali menuju takhta setinggi maha kehendak sebagaimana miliknya.
***
Jakarta, Agustus 21, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.