Keduanya terperangkap pikiran. Waktu terasa berhenti. "Kita terjebak."
"Kurang tepat. Terlanjur masuk dalam lingkaran."
"Sejumlah nilai."
"Kenapa mau ya."
"Dodol banget!"
"Sangat dodol!."
"Menyesal?"
"Terlanjur..."
"Terlena."
"Terkesima."
"Jos! Banget!"
"Wow! Kagetan." Keduanya ngakak abis.
"Pandir aku..."
"Kita teramat pandir. Banget cuy... Terlalu bangga pula dengan kepandiran itu." Keduanya bertukar wajah. Semesta baik-baik saja sebagaimana terlihat. Sekalipun mungkin tengah menuju takdir data melenyap disulap para pesihir purba tanpa basa-basi.
"Wuss! Kecolongan lagi."
"Raib, tak berjejak."
"Beras atau ikan asin?"
"Bukan keduanya. Otaknya copot." Serentak ngakak terpingkal-pingkal.
***
Jakarta Kompasiana, Agustus 14, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.