Mati Sunyi (2) Episode Hilang Ruh.
Jembatan siang bolong. Motor berkecepatan tinggi.
"Tidak mungkin." Tegas. Teguh. Ngotot. Melotot.
"Kau merasakan apa!" Kesal.
"Aku. Tidak merasakan apapun. Selain biasabiasa saja. Sesuai prosedur hidup. Menghirup oksigen lalu melepaskannya." Santai, menyebalkan.
"Alamak! Rasakan tubuhmu. Pandir! Ringan atau berat." Menekankan.
"Ini tubuhku. Bukan tubuhmu." Semakin terdengar santai.
"Kecepatan motor 300 kilometer!"
"Matamu tak fokus, diterpa angin kencang dari arah berlawanan, dalam kecepatan seperti itu. Gunakan nalarmu."
"Bam!" Kesal. "Kita terhempas!" Menarik lehar baju mendekatkan wajah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!