Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bandung Paris Van Java dan Kenangan

4 Agustus 2024   22:57 Diperbarui: 4 Agustus 2024   23:04 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung-Paris van Java, dari lampau hingga sekarang, tak jauh beda, banyak kesetiaan di sana, kompak, seni-bersatu. Bandung, kota kreatif musik dan mode, catatan singkat kala itu, Kenangan Paris van Java. Salam baik saudaraku.

***

Bandung-Paris van Java, kota kenangan pemberi ilham rangkaian prosa-puisi. Kota mode, gayahidup, untaian kegembiraan. Pusat musik para muda kreatif, takkan terlupakan.

Kota perjuangan Bandung Lautan Api. Mohamad Toha, bersama rekannya Mohamad Ramdan, berhasil meledakkan gudang persenjataan milik militer Jepang di daerah Dayeuh Kolot, dalam misi itu keduanya gugur. Kini monumen kenangan Bandung Lautan Api, berdiri kokoh di kawasan Lapangan Tegallega.

***

Ada banyak kenangan bagi banyak orang, mungkin. Entah kenapa Kota Bandung bagai magnet, betah mondarmandir sekadar minum kopi bersama sahabat, bernyanyi, bermusik, bermode, melepas rindu, membuat kenangan penuh cinta, sejak hamba kenal Bandung di era 1970an hingga di usia hamba kini. Singkatnya Bandung kota cinta bunga Flamboyan, kenangan tertulis syair lagu Bimbo.

Bunga Flamboyan

Senja itu
Flamboyan berguguran
Seorang dara memandang
Terpukau ...
Satu-satu
Daunnya berjatuhan
Berserakan di pangkuan bumi
Bunga flamboyan itu diraihnya
Wajahnya terlihat sayu
Flamboyan berguguran
Berjatuhan, berserakan
Sejak itu sang dara berharapkan
Esok lusa kan bersemi kembali

Cantiknya syair susastra Abah Iwan Abdulrachman, guru sang zaman, khususnya Kota Bandung, segala usia. Dia adalah musik, pencinta alam, pendiri Wanadri (1967) penulis susastra liris, lagu Bunga Flamboyan, Melati dari Jaya Giri, Bulan Merah.

Abah Iwan Abdulrachman-Sang Dwiwarna, menuju tujuh puncak tertinggi dunia, antara lain Cartenz, Kilimanjaro, tentara sejati bagi lingkungan, pegunungan. Di hatinya, puisi-komitmen kebangsaan.

***

Sam, Acil, Jaka, Iin Parlina, menyatu syair puitis musik balada Bimbo. Ada, top band Bandung, The Rollies, bermusik dalam rock, soul funk, pop, di tengah musik cadas dunia, lantas ada pula , art rock, musik progresif, Giant Step-Benny Soebardja.

Bandung, menjadi tolok ukur pertumbuhan, musik papan atas negeri ini, di dukung pemberitaan Majalah Aktuil, media Pop Musik terpopuler kala itu.

Ketika era Repelita-Pemerintahan Presiden RI ke-2 Soeharto. Meskipun izin pertunjukan amat ketat, namun roda kemodernan seni pertunjukan, khususnya musik, mode, berkembang pesat. Barangkali bisa dibilang terobosan kemodernan musik, juga mode.

***

Bandung-Paris van Java, dari lampau hingga sekarang, tak jauh beda, banyak kesetiaan di sana, kompak, seni-bersatu. Masyarakat seluruh pencinta Kota Bandung, terus menyatukan salam kelingking. Tak henti mengobarkan semangat juang sejarah, Bandung Lautan Api.

Banyak kenangan jernih, alam senantiasa memeluk penuh cinta. Kebijaksanaan di setiap inci perencanaan pengembangan kota, pertumbuhan pepohonan terus lestari. Flamboyan, semakin berseri semerah bungabunga bermekaran di tamanhati. Salam baik saudaraku.

***

Jakarta Kompasiana, Agustus 04, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun