Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar di Kaki Langit

26 Juli 2024   15:29 Diperbarui: 26 Juli 2024   15:35 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk teman muda di manapun berada. Ada banyak hal mungkin-tidak mungkin. Teori pelajaran untuk kreatif banyak. Tergantung kebutuhan personal maupun kelompok. Mau mempelajari apa. Bagaimana mau kemana, mau ngapain. Mimpi selangit juga boleh kok. Asalkan tetap santun tidak represif-anarkis. Senyum manis saling berbagi. Jangan mainan semprotan water cannon. Enggak boleh ya.

Seumpama. Mau melukis di atas kanvas, beli kanvas berikut kebutuhan material penunjangnya. Mau bikin kanvas sendiri untuk melukis, bisa, belajar lewat buku tentang itu, ada banyak banget, atau berselancar di jalur maya, bisa. Bertanya pada teman rekan seiring. Mau motret dengan kamera telepon seluler, sila cari objek tertepat sesuai kebutuhan kekuatan tekno penunjang di kamera tersebut, setiap produk kamera ada buku petunjuknya, sila pelajari.

Maafkanlah ini sekadar ngobrol warung kopi untuk calon pemula kreator secara singkat banget, tak bermaksud menggurui siapapun. Lantas kapan memulai kegiatan kreatif. Sekarang. Mulailah detik ini juga. Semisal, mau belajar jadi penulis; menulislah sekarang. Penyuka cerpen menulis cerpen sekarang. Sebaiknya tak menunda waktu tempuh.

Enggak punya ide hihihi; mulailah dari satu kata atau satu kalimat paling diingat. Mau menulis puisi, esai, novel, hobi tulis menulis apa saja. Menulislah jangan menunda dengan alasan apapun sebab malas. Alasan paling klise biasanya nyalahin ide "Wah belum ada ide, hiks." Jangan lupa kawan, si ide itu wajib jemput paksa. Kalau mau jadi kreator dilarang malas. Lakukan sekarang. Mulailah dari pustaka akademi tersimpan di kepala, sederhana banget.

Wah, masih kurang banyak. Bisa baca, nonton, jalanjalan sore, nangkring di angkringan, rekreasi bersama keluarga, bikin grup diskusi cerahceria ringan saja, banyak banget cara memantik pikiran kreatif, mudah, murah. Apapun, kegiatan kreatif di luar kegiatan formal; atur waktu saja tak saling tabrakan. Ajak pacar dong buat semangat. Jreng!

Apakah anda karyawan, pekerja bebas, mahasiswa, pelajar, berbagai profesi. Setelah tugas formal usai langsung gaspol kegiatan hobi kreatif. Tentu saja, setelah menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya. Kalau usia di bawah 21 tahun, wajib ijin orang tua ngobrol santai, dengan kakak, sahabat, pacar silakan saja, cara sederhana memancing si ide.

Nah, ada cara sangat sederhana tapi banget lucu bisa bikin ngakak. Ngobrol dengan keponakan atau adik usia di bawah 7 tahun, disitu tempat awal mula ide kreatif pasti idenya lucu-lucu, ajak ngobrol aja, pasti keren mengalir dari cara dia berpendapat. Tangkaplah dengan pustaka telah ada di kepala. Nah, olah dengan daya nalar kreatif plus pustaka empiris anda.

Punya laptop misalnya dilarang nganggur jadikan kuda pacuan kerja rodi. Tidak punya alat bantu untuk menulis, datanglah pada sahabat, mohon ijin numpang ngetik sebentar. Manfaatkan telepon seluler untuk mengetik, pelahan tapi pasti. Berlaku pula untuk bidang, melukis, musik seabrek-abrek lainnya. Coba ya pasti bisa optimis, berpikiran positif selalu.

Seumpama lagi. Punya kamera foto, dilarang nganggur. Potret apa saja sebanyak-banyaknya dari berbagai sudut selera. Pelajaran dasar berangkat bidang photography paling sederhana, atau hal ihwal hobi lainnya you can do it now. Enggak besok aja deh. Tidak ada hari esok. Lakukan sekarang, kalau mau jadi umat kreatif. Jangan pernah menunda waktu juga kesempatan. Lagi sakit gigi, hajar terus kerja kreatif, ilang tuh sakit gigi. Apa lagi hasil kerja anda spekta hore!

Hobi motret pedagang kaki lima, misalnya. Wuss! Klick! Teori menyusul oke juga kan, bisa tanya kemudian waktu, terpenting lakukan dulu. Asyik membaca eh lupa enggak motret-motret. Klick! Balik ke buku teori sejenak, ngobrol dengan teman ahlinya, lantas motret lagi, seterusnya. Jalan pintas sederhana menjadi orang kreatif di segala hobi.; Jangan malu bertanya belajar pada sejawat ahlinya atau teman-teman.

Seumpama lagi. Belajar jadi politikus ataupun jurnalis bermanfaat untuk publik. Pelajarannya ada di publik. Belajar secara formal maupun nonformal. Jangan jauh-jauh dari buku di perpustakaan, daftar jadi anggota perpus lembaga tertentu. Apapun pilihan kreatif sesuai selera. Mulailah sekarang. Jangan menunda. Banyak tokoh-kreatif dunia berasal dari manusia autodidak pekerja keras.

Semakin banyak mengikuti ajang kompetisi, lomba tingkat apapun, nasional maupun internasional hingga tingkat edukasi sederajat di manapun untuk mahasiswa, pelajar semakin baik. Jangan mikir kalah menang; lakukan terbaik untuk anda, di sana ada proses kreatif, memetik pelajaran kemenangan dari kekalahan atau sebaliknya.

Jangan takut salah atau kalah; itu awal mula proses belajar langsung praktek. Semoga anda menjadi pemenang. Berdoa sebelum belajar penting banget.

"Belajarlah dari kekalahan atau pun kemenangan keduanya selelau memiliki kelemahan," kata ane loh hahaha. Tambahin ya; di balik kekalahan ada pelajaran kemenangan-di balik kesalahan ada pelajaran kebenaran. Salah ataupun kalah. Bangkit. Kembali pada hakikat belajar tanpa henti. Sekalipun tengah terpuruk di titik nadir. Sederhana.; Ente mau atau tidak.

Tafakur. Makrifat. Mufakat. Iman Ilahi, ada pada diri setiap makhluk ciptaan-Nya. Mencoba berbagi, estafet, sebagaimana waktu alami memberi pelajaran gratis. Ibu naturalisme; semesta memberi pelajaran di sekitar hidup sehari-hari. Itu sebabnya perhatikan alam dengan saksama. Maaf lagi tak bermaksud menggurui loh, sila dicoba.

Angin menggerakkan bendera Sang Dwiwarna, menggelombangkan lautan, penghantar oksigen menuju kumparan kehidupan planet Bumi, mendorong kapal layar raksasa, mengantar oksigen ke kebun-kebun harapan fitrah Ilahi. Salaman.

***

Jakarta Kompasiana, Juli 26, 2024
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun