Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Karnivor (2)

24 Juli 2024   21:06 Diperbarui: 25 Juli 2024   23:16 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia memasang  instrumen senjata pembidik tunggal laras panjang. Apa, sebetulnya tengah dia pikirkan, akan dia lakukan, di ketinggian gedung tertinggi di kota Megapolis ini. Tampak dia membidik kian kemari seperti mencari-cari sasaran, dalam lensa tele-bidik di atas senjata tunggal laras panjang. "Ibu maafkan aku." Seperti bicara pada diri sendiri, perlahan. Mungkin sasaran telah dia temukan. "Dor!"

"Haruskah kematian demi kematian tiada arti. Perlukah arti dari kematian. Ketika sembelit menikam punggung." Terdengar sayup tembang dari langit.

***

Jakarta Kompasiana, Juli 24, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun