Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi: Popcorn (Part 30)

18 Mei 2024   08:02 Diperbarui: 18 Mei 2024   08:05 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

01/

Nulis apa?
Nulis kamu

Aku ditulis?
Ya, kamu ngangenin, gemesin hmmh ...

Seperti langit terbalik dong
Bukan. Seperti tampah beras

Artinya aku bermanfaat
Hih, ngeselin tujuh turunan

Tapi dituliskan?
Membunuh rindu

Emang bisa?
Bisa. Nih liat!
(Meremas, menyobek-nyobek
hingga kertas luluhlantak)

Hahaha gitu kalau sebel ya
Belum seberapa
(Lengannya nyantol di bahuku.
Lenganku nyantol di bahunya,
lantas kami jadi patung)

02/

Kamu melepas hati
wes nyantol persis gantungan baju

Terus?

Kamu bilang sekarang kehilangan,
emang aku digondol maling

Terus?

Kamu pikir aku laron
hadir setelah hujan

Terus?

Emangnya aku lelembut
bisa hilang terus nongol
Aku punya jantung tau

Terus?

Belok kanan, kalau ke kiri
ke stasiun kalau terus kecebur sumur

Hihihi ...
Kalau cinta jangan cuma ngomel

Oke. Terus?

Nah itu baru bener,
perasaanmu seperti
papan catur sih ...

"Terus?"
"Peluk ya?"

Ogah banget
parfummu kodian

03/

Aku kaget loh waktu
kamu peluk akyu dari
belakang

Kenapa?

Aku kira kamu copet

Waktu aku pamit
kamu kenapa nangis?

"Akting aja biar keliatan cius."
"Oooh! Karena ada kamera?"
"Kan lagi syuting."

04/

(Ambulans datang langsung pingsan)

"Saya ambulans situ siapa?"
"Saya menunggu ambulans."
"Loh ini saya, ambulans."

Bukan, ini kurang lonjong
membesar

Balon zeplin dong,
itu zaman batu

Kamu kurang gaul,
lonjong membesar
ambulans kontemporer

(Bangun dari pingsan)
"Nunggu aku mati ya?"
"Sayang, enggak jadi pingsan?"
"Udah tadi. Kelamaan diskusinya."

Itu pacarmu?

Bukan, dia ambulans.
(Supir ambulans pingsan)

05/

Kucing mati masih
sibuk mencari?

Kalau mati,
kalau belum gimana?

Sudah lapor kebersihan?

Kucingku mati
kok lapor kebersihan?

Belum ketemu kan?
Cepat lapor kebersihan

"Kucingku mati."
"Sudah dicari?"
"Belum."

Artinya belum tentu mati

Ya kale. Nih kucingku.
(Nunjuk kalung di lehernya)

***

Jakarta Kompasiana, Mei 18, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak hari baik setiap hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun