Mohon tunggu...
Golput Bogor
Golput Bogor Mohon Tunggu... -

Pituin Bogor | Pengamat politik, namun memilih golput | Anggota Pasif IKA SMANSA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandangan Saya tentang IKA SMANSA

4 September 2013   09:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:23 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Hei, ikut acara Musyawarah Alumni SMA Negeri I Bogor yuk!"
"Hmmm.. agendanya apa?"
"Agenda utamanya adalah pemilihan Ketua Umum IKA SMANSA yang baru."
"Wah kayaknya ga bisa, gue udah ada agenda. Lagian selama ini gue ga ngerasain dampak keberadaan IKA SMANSA itu..."


Sering dengar percakapan seperti itu gak? Saya juga sering, malah saya terlibat dalam percakapan di atas. Bukan sebagai yang bertanya, melainkan sebagai yang menjawab.

Yup, saya adalah termasuk dari sekian banyak alumni SMANSA yang tidak merasakan keberadaan apalagi manfaat IKA SMANSA. Apalagi ketua IKA SMANSA sebelum musyawarah adalah bagian dari partai politik yang kader-kadernya sering terlibat kasus korupsi. Di tengah masa kepengurusannya, Ketua Umum PAN (The White Hair Man) mengumumkan nama Bima Arya Sugiarto sebagai Ketua DPP PAN Bidang Komunikasi Politik.

Kejadian itu membuat saya curiga bahwa posisi IKA SMANSA hanyalah bersifat politis semata. Jabatan itu hanya menjadi jabatan sementara untuk jabatan yang lebih tinggi lagi. Kekhawatiran saya pun terbukti, Bima Arya mencalonkan diri menjadi walikota Bogor dengan segala ambisinya. Padahal saya diberitahu bahwa banyak pengurus yang memilih untuk mengundurkan diri dari IKA SMANSA selama kepemimpinan Bima Arya. Bukti dirinya tidak becus menjadi pemimpin.

Mungkin inilah alasan terbesar mengapa IKA SMANSA belum bisa punya manfaat kepada alumninya:


  1. Ketua IKA SMANSA (Bima Arya) lebih mementingkan partainya daripada ikatan alumni tersebut.
  2. Koordinasi yang buruk dengan jajaran pengurus IKA SMANSA lainnya sehingga banyak yang mengundurkan diri.
  3. Jabatan IKA SMANSA hanyalah dijadikan jabatan politis saja untuk mengincar jabatan yang lebih tinggi.


Sekali lagi, saya tak berhak memaksa Anda untuk golput dalam pilkada Bogor ini, saya hanya ingin membuka mata Anda bahwa menjadi bagian dari golput adalah yang terbaik saat ini, demi Bogor tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun