Dody + Untung
Golkar + PDIP
22 kasus
14 + 8 kasus
3
Achmad Ru’yat – Aim H. Hermana
PKS + PPP + Hanura
4 kasus
2 + 2 + 0 kasus
[Catatan: Sebenarnya Dody-Untung diusung oleh PKPI juga, namun PKPI tidak mencapai parliament threshold sehingga tidak memiliki data.] Ada fenomena menarik yang bisa kita tarik simpulnya dari data yang tersaji pada tabel di atas. Kita bisa melihat pola bahwa partai politik dengan kasus korupsi yang minim, cenderung berkoalisi dengan partai politik dengan kasus korupsi yang minim juga. Achmad Ru'yat dan Aim H. Hermana yang berada di nomor urut 3, diusung PKS, PPP, dan Hanura. Sedangkan partai politik yang terlibat dalam banyak kasus korupsi, terlihat mencoba melakukan kalkulasi agar bisa mengimbangi pasangan lawannya. Bima adalah orang PAN merangkul 1 parpol yang korupsinya lebih banyak (Demokrat) dan 3 parpol yang korupsinya lebih sedikit (PKB, Gerindra, dan PBB). Sedangkan Dody itu PDIP merangkul 1 parpol yang korupsinya PALING banyak (Golkar) dan 1 parpol nonparlemen yang belum teruji (PKPI). Saya tak berhak memaksa Anda untuk golput dalam pilkada Bogor ini, tetapi dari data di atas seharusnya Anda tahu parpol mana yang tercatat lebih baik dibanding yang lain. Saya hanya ingin membuka mata Anda bahwa menjadi bagian dari golput adalah yang terbaik saat ini, demi Bogor tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H