Sudah tidak dipungkiri bahwa aktivitas politik praktis sangat rentan dengan perilaku kotor korupsi. Buktinya, saat ini banyak parpol yang kadernya terlibat kasus korupsi (minimal mendapat label “tersangka” dari pihak yang berwenang). Tak tanggung, belasan kader dari suatu parpol mendapatkan “gelar” memalukan tersebut. Jumlah tersebut bisa mengindikasikan cacatnya kaderisasi ataupun sistem lainnya di dalam parpol tersebut.
Pada akhir tahun lalu, Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis 52 nama kader parpol yang terjerat kasus korupsi sepanjang tahun 2012. "Mayoritas adalah anggota DPR dan DPRD yang terjerat korupsi 2012," ujar peneliti Divisi Korupsi Politik ICW Apung Widadi dalam Outlook Korupsi Politik 2013 di Warung Daun, Jakarta. ICW mercatat terdapat 24 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta menteri yang terjerat kasus korupsi sepanjang tahun 2012.
Berikut ini adalah nama-nama 24 politisi tersebut dan mendukung pasangan calon walikota-wakil walikota Bogor yang mana:
No
Nama
Jabatan
Asal Partai
Pasangan Calon yang di Usung
1
Angelina Sondakh
Anggota DPR
P. Demokrat (4 Kader)
Bima-Usmar (11 Kasus)
2
Wisnu Wardhana
Ketua DPRD Surabaya
3
Andi Alfian Malaranggeng
Menteri Pemuda dan Olahraga
4
M. Nazaruddin
Anggota DPR
5
Riza Kurniawan
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah
PAN (4 Kader)
6
Taufan Andoso Yakin
Wakil Ketua DPRD Riau
7
E. Suminto Adi
Mantan Kasi Pelayanan Nasabah Bank Jatim, Anggota DPRD Mojokerto
8
Agung Purno Sarjono
Anggota DPRD Semarang
9
Zulklifi Shomad
Mantan Ketua DPRD Kota Jambi
PKB (2 Kader)
10
M. Dunir
Anggota DPRD Riau
11
Sumartono
Anggota DPRD Semarang
P. Gerindra (1 Kader)
12
Iqbal Wibisono
Mantan Anggota DPRD Jawa Tengah
P. Golkar (7 Kader)
Dody-Untung (11 Kasus)
13
Yohanes Eluay
Ketua DPRD Kabupaten Jayapura
14
Yurikus Dimang
Wakil Ketua I DPRD
15
Andi Irsan Idris Galigo
Anak Bupati Bone, Anggota DPRD Bone
16
H. Zahri
Direktur PT Langgam Sentosa, Ketua DPRD Pelalawan
17
Muhammad Faizal Aswan
Anggota DPRD Riau
18
Zulkarnaen Djabar
Anggota Banggar, Anggota Komisi VII
19
Izederik Emir Moeis
Anggota DPR
PDIP (4 Kader)
20
Murdoko
Ketua DPRD Jawa Tengah
21
Aries Marcorius Narang
Ketua DPRD Palangkaraya
22
Sukarni Joyo
Anggota DPRD Kutai Timur
23
Jambran Kurniawan
Wakil Ketua DPRD
PPP (1 Kader)
Ru'yat-Aim (1 Kasus)
24
Afit Rumagesan
Ketua DPRD Fakfak, tidak terindentifikasi.
-
Perseorangan (1 Kasus)
Ada hal yang menarik dari data di atas:
- Partai politik yang menjadi tempat cawalkot-cawawalkot berada merupakan partai yang paling banyak korupsi di koalisi tersebut. Partai pada paslon Bima (PAN) dan Usmar (P. Demokrat) punya catatan hitam korupsi yang paling banyak dibanding PKB dan P. Gerindra, yaitu masing-masing 4 kasus korupsi. Sedangkan parta pada paslon Dody (P. Golkar) dan Untung (PDIP) juga sama-sama tinggi, PDIP punya 4 kasus dan P. Golkar punya kasus TERBANYAK: 7 kasus
- Ada satu orang yang tidak teridentifikasi berasal dari partai mana. Ini menandakan pasangan dari jalur perseorangan, tidak menjamin bahwa dia akan bebas dari praktik korupsi. Justru karena mereka belum pernah tercebur dalam dunia politik, godaan untuk korupsi bisa semakin kencang bagi mereka.
Akhir kata, saya tak berhak memaksa Anda untuk golput dalam pilkada Bogor ini, tetapi dari data di atas seharusnya Anda tahu parpol atau paslon mana yang tercatat lebih baik dibanding yang lain. Saya hanya ingin membuka mata Anda bahwa menjadi bagian dari golput adalah yang terbaik saat ini, demi Bogor tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H