Mohon tunggu...
YOYOK EKO PRASTYO
YOYOK EKO PRASTYO Mohon Tunggu... Guru - UNISDA LAMONGAN

MENULIS ADALAH HAL YANG CANDU

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Ngaji Kentrung - Kenduri Maestro Kentrung sebagai Ruwat Kebudayaan Indonesia

19 Oktober 2024   12:09 Diperbarui: 19 Oktober 2024   12:19 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lamongan - Event budaya Ngaji Kentrung III kolosal kembali digelar di Lamongan. Kenduri Maestro Kentrung dalam kemasan Ngaji Kentrung III tersebut digelar dua hari kamis-jumat (17-18/10/2024). Durasinya pun cukup panjang, mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB. Kali ini, temanya tentang Rawat Budaya Seni Tutur Kentrung.

Ketua Komunitas Ginyo Lamongan Luqman Hakim menyebut, kegiatan Ngaji Kentung III  digelar di Pendopo dan Halaman Kasunanan Sunan Drajat yang berada di Desa Drajat Paciran Lamongan. Selama kegiatan di isi dengan Workshop Kentrung, Kenduri Maesteo dan Kajian Kentrung. Di mana kegiatan ini adalah fase rawat untuk Pekan Kebudayaan Indonesia. Kegiatan tersebut terlaksana oleh tiga kemonitas, terdiri dari Komunitas Ginyo Lamongan, Jejaring Produser Indonesia dan Makmur Djaya dari Mahasiswa IKJ Jakarta.

Dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut di hadiri oleh dua Dewan Kurator yakni Om Alit Ambara dan Ibu Ubiet. Hadir juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan, Ibu Siti Rubikah didampingi Sekdin, kabid kebudayaan.

Menurut Tohex sapaan akrab Ketua Komunitas Ginyo "kegiatan tersebut sebagai agenda yang bukan saja bertujuan menggerakkan ekosistem kebudayaan seni kentrung di Lamongan. Namun lebih dari itu juga sebagai cara kreatif edukasi dan mengolaborasikan seni tutur kentrung."

Workshop Kentrung  selama dua hari diisi oleh Ki Gendeng Sarkadek, beliau sejak kecil sangat gandrung terhadap kentrung, hingga sekarang ia kerap diundang Ngentrung diberbagai acara mulai. Peserta workshop adalah semua teater prlajar binaan Komunitas Ginyo Lamongan.

Kenduri maestro dihari pertama diisi oleh Mas Afif sebagai dalang kentrung Gresik dan Mbah Kentrung Yanuri Sutrisno dari Maestro Kentrung Blora. Untuk hari kedua penampilan khas Kentrung Gedang Ghodog yang terdiri tiga personel "Kang Yayak" dari Tulungagung dan Mbah Ahmad Sari dari Kentrung Blitar.

Untuk pengkajian kentrung dihadiri oleh Dr. Sariban dosen pascasarjana Unisda yang fokus kepada Sastra Lisan didampingi H. Rasmian, MPd. Sebagai peneliti kentrung Sunan Drajat. Adapaun hari kedua menghadirkan Dr. Autar Abdillah dosen Unesa Surabaya yang fokus dengan struktur seni tutur kentrung ditemani gus Dr. Sahrul Munir dari Ponpes Sunan Drajat.

Selain kegiatan Ngaji Kentrung yang berada di Lamongan, kegiatan serupa akan dilaksanakan Pentas Intim Maestro di Kentrung Bate Tuban, Residensi dan Pentas Kentrung di Pati, Residensi dan Pentas Lentrung Jepara dan Residensi Dan Pentas kolaboratif Group Apresiasi Seni Bondowoso.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun