PENDAHULUAN
Kebakaran adalah hal yang sering terjadi dan menjadi masalah yang cukup pelik untuk diselesaikan ditengah masyarakat indonesia. Entah itu kebakaran permukiman ( rumah atau bangunan ) maupun kebakaran hutan seperti yang baru - baru ini terjadi. Dalam mengatasi suatu masalah tentu lebih baik melakukan tindakan preventif/pencegahan dari pada menunggu menangani kecelakaan ( kebakaran ). Untuk mendukung tindakan pencegahan tersebut maka alat ini merupakan salah satu alat yang bisa digunakan. Alat ini adalah alat yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya kebakaran .
TUJUAN
Alat ini dibuat untuk tujuan membantu mengatasi terjadinya kebakaran ( dalam hal ini mendeteksi adanya kebakaran ). Kebakaran di deteksi melalui gas karbon monoksida ( konsentrasi gas karbon monoksida ) dan panas yang dihasikan dari pembakaran .
ALAT DAN BAHAN
Untuk membuat alat ini dibutuhkan alat sebagai berikut :
- sensor gas Â
Â
- Sensor Panas.
- Rangkaian Relay.
- Rangkaian Penguat.
- Rangkaian Mikrokontroler.
- Layar Digital ( LCD ).
- Rangkaian Alarm
Gambar Diagram kerja alat
- Sensor Gas
Penginderaan sistem deteksi menggunakan sensor gas untuk mendeteksi konsentrasi gas karbon monoksida yang dihasilkan oleh api.
- Sensor Panas
Penginderaan sistem deteksi untuk medeteksi atau mengukur suhu atau temperature lingkungan.
- Rangkaian Relay
Berfungsi sebagai Automatic saklar yaitu untuk mengaktifkan indikator-indikator yang sesuai dengan levelnya. Maka selain dari program pada rangkaian mikrokontroller, pengaktifan indikator dapat terbantu oleh rangkaian relay.
- Rangkaian Penguat
Rangkaian penguat berfungsi untuk menaikkan tegangan yang dihasilkan oleh sensor.. Hal ini bertujuan agar tegangan menjadi stabil dan tidak lemah.
- Rangkaian MikroKontroler dan Program
Setelah inputan sudah didapatkan ( telah diubah ke betuk tegangan ) maka selanjutnya inputan tersebut diproses oleh mikrokontroler dan program.
- LCD
Perangkat ini berguna untuk menampilkan hasil pengukuran ( konsentrasi gas korbon monoksida dan suhu / panas ).
- Rangkaian Alarm
Berfungsi untuk menghasilkan tanda bahaya jika situasi atau kondisi kebakaran berada dalam situasi yang berbahaya.
REALISASI
Pertama sekali sensor gas akan mengukur konsentrasi karbon monoksida dan sensor panas akan mengukur temperatur lingkungan ,kemudian hasil pengukuran tersebut dikirimkan dalam bentuk tegangan ke mikrokontroler untuk diproses ( dengan program ). Setelah hasil pengukuran tersebut selesai diproses maka akan menentukan apakah alarm akan dihidupkan atau tidak. Jika konsentrasi gas karbon monoksida dan suhu lingkungan berada pada kondisi ( level ) yang berbahaya maka alarm akan dihidupkan untuk memberikan tanda bahaya .
Â
PRINSIP KERJA
Gambar Diagram kerja alat
- Sensor Gas
Penginderaan sistem deteksi menggunakan sensor gas untuk mendeteksi konsentrasi gas karbon monoksida yang dihasilkan oleh api.
- Sensor Panas
Penginderaan sistem deteksi untuk medeteksi atau mengukur suhu atau temperature lingkungan.
- Rangkaian Relay
Berfungsi sebagai Automatic saklar yaitu untuk mengaktifkan indikator-indikator yang sesuai dengan levelnya. Maka selain dari program pada rangkaian mikrokontroller, pengaktifan indikator dapat terbantu oleh rangkaian relay.
- Rangkaian Penguat
Rangkaian penguat berfungsi untuk menaikkan tegangan yang dihasilkan oleh sensor.. Hal ini bertujuan agar tegangan menjadi stabil dan tidak lemah.
- Rangkaian MikroKontroler dan Program
Setelah inputan sudah didapatkan ( telah diubah ke betuk tegangan ) maka selanjutnya inputan tersebut diproses oleh mikrokontroler dan program.
- LCD
Perangkat ini berguna untuk menampilkan hasil pengukuran ( konsentrasi gas korbon monoksida dan suhu / panas ).
- Rangkaian Alarm
Berfungsi untuk menghasilkan tanda bahaya jika situasi atau kondisi kebakaran berada dalam situasi yang berbahaya.
REALISASI
Pertama sekali sensor gas akan mengukur konsentrasi karbon monoksida dan sensor panas akan mengukur temperatur lingkungan ,kemudian hasil pengukuran tersebut dikirimkan dalam bentuk tegangan ke mikrokontroler untuk diproses ( dengan program ). Setelah hasil pengukuran tersebut selesai diproses maka akan menentukan apakah alarm akan dihidupkan atau tidak. Jika konsentrasi gas karbon monoksida dan suhu lingkungan berada pada kondisi ( level ) yang berbahaya maka alarm akan dihidupkan untuk memberikan tanda bahaya .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H