HorasÂ
Saya dari MedanÂ
Sebelum saya menceritakan kisah saya pada waktu saya masih duduk di bangku sekolah dasar , saya ingin menyampaikan sedikit pendapat saya tentang kata baku atau tidak baku. Banyak kata-kata keseharian yang kita gunakan tidak sesuai dengan KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA).
Tentunya seperti di daerah tempat kita tinggal pasti sering kita jumpai kata yang tidak baku, oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca tolong diajarkan kepada anak-anak kata-kata yang baku agar mereka tidak salah mengartikan, seperti saya pada saat saya duduk di kelas 2 SD (sekolah dasar ).
Pada waktu sore hari dimana ibu saya telah selesai dengan pekerjaan nya, ibu saya memiliki insiatif untuk mengajari saya membaca pada saat itu, ibu saya menyuruh saya untuk mengambil buku untuk saya belajar membaca dan saya bergegas untuk  mengambil buku pelajaran IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM) pada saat itu karena saya sangat menyukai pelajaran IPA.
Kemudian setelah saya mengambil ibu saya mengajari saya untuk membaca, huruf demi huruf saya baca dengan lancar dan ibu saya sangat bergembira, namun ada kejadian yang unik pada saat dihalaman  yang berisi tentang alat indera dimana dilengkapi dengan gambar, kemudian saya membacanyaÂ
Contoh:
1) ma-ta , mata baca saya Â
2) hi-dung, hidung baca saya
3) li-dah, lidah baca sayaÂ
4) ku-lit, kulit baca sayaÂ
5) te-li-nga, dengan keras saya membaca nya "KUPING" saya baca.
Dan pada saat itu juga ibu saya tertawa terbahak-bahak mendengar saya membaca seperti itu, karena saya sejak kecil mengenal alat indera tersebut kuping dan saya mengatakan itu,Â
Oleh karna itu saya mengatakan beritahu anak" sejak kecil bahasa yang baku,karna jika tidak dia akan terbawa-bawa hingga dewasa, bahasa baku akan sangat berguna nanti nya didunia pekerjaan pada saat proses interview.
Saya ucapkan TerimakasihÂ
Salam:
NKRI HARGA MATI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H