Mohon tunggu...
Dian Aditi Iswara
Dian Aditi Iswara Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang penjelajah, pendidik, pengamat, perenung. Melihat kehidupan sebagai sebuah sekolah dengan fasilitas lengkap untuk belajar dan bermain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Menikah!

26 November 2013   11:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:40 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jangan menikah karena:


  • Umur: Anda bisa menikah pada usia berapa pun, tetapi Anda tidak akan bisa mengembalikan masa muda Anda.
  • Ingin punya anak: Anda bisa punya anak tanpa menikah -- adopsilah jika memang impian utama Anda adalah membesarkan anak dan bukannya menjalani hidup Anda hingga akhir bersama dengan orang yang ingin Anda bagi komitmen bersama.
  • Desakan orangtua: karena Anda yang akan menjalani kehidupan pernikahan Anda, bukan orangtua Anda.
  • Lelah berpacaran: pernikahan bukanlah solusi. Pernikahan adalah bentuk berbeda dari sebuah komitmen hidup, yang membutuhkan kesiapan diri secara penuh.


Menikahlah jika Anda memiliki alasan yang tepat untuk menikah: sudah siap untuk memikul tanggung jawab memiliki keluarga sendiri, baik secara mental, keuangan, dan kematangan hubungan dengan pasangan; sudah siap untuk menjadi bagian dari keluarga besar pasangan Anda; siap menerima pasangan Anda (dan keluarga besarnya) apa adanya; dan siap berkompromi, yang seringkali berarti melepaskan ego Anda.

Anggaplah pernikahan sebagai sebuah lautan lepas. Jika Anda tidak mempersiapkan diri Anda dengan benar sebelum terjun ke dalam lautan tersebut, Anda bisa tenggelam. Tetapi jika Anda siap terjun dengan "perangkat" yang benar, maka Anda akan melihat keindahan alam persembahan Tuhan YME dan tak berhenti mensyukurinya. Yang diperlukan dari Anda adalah kesiapan sebelum terjun, dan rasa tanggung jawab untuk dapat menjaga "keindahan" yang ada.

Jika Anda sudah berada di dalam pernikahan dan "hampir tenggelam," ingatlah bahwa pernikahan bukanlah tentang Anda -- tidak pernah sekalipun pernikahan adalah tentang Anda. Pernikahan selalu tentang mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri. Orang lain itu bisa saja pasangan Anda, anak Anda, keluarga Anda, atau keluarga pasangan Anda. Cobalah untuk bekerja sama dengan pasangan Anda agar dapat bertahan hidup. Jangan takut atau malu untuk meminta bantuan orang lain (misalnya, konseling), karena percayalah, ada keindahan dalam pernikahan yang dapat Anda nikmati jika Anda akhirnya mendapatkan perangkat-perangkat yang benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun