KESETIAAN SUAMI DAN ISTRI DALAM KELUARGA: ANTARA KEPENTINGAN DIRI DAN KEPENTINGAN HATIÂ
Suatu Tinjauan Etis -- Dogmatis Terhadap Agenda HKBP
 Gokma Michael Dohan Sihombing
Absract
God is the initiator of the relationship between man and woman. So the church concluded that God approved marriage. Husband and wife in a family will always face life dynamics which at any time can lead to separation. However, God has consecrated marriage as a divine work that cannot be separated by humans. Thus, only death is a perfect farewell.
Â
A. Pendahuluan
Sejatinya memang ada faktor-faktor yang memengaruhi kesetiaan katakanlah seperti KdRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga), playing victim, dsb. Tentu jika sudah terjadi KdRT akan sangat memengaruhi kadar cinta, sebab cinta yang benar adalah cinta yang selalu membangun, menggerakkan persatuan. Dugaan sementara adalah cinta yang tidak lagi hidup sepenuhnya dalam kerangka sebuah keluarga. Dan dengan demikian akan mulai menurunkan kualitas kesetiaan, dan disinilah banyak terjadi perceraian yang tentu akan berimbas kepada anak-anaknya meskipun satu di antara keduanya mengajukan hak asuh, sebab anak yang satu tidak akan memiliki sosok ayah atau yang satu tidak memiliki sosok ibu kendati yang bersangkutan akan menikah kembali tentu ada kajian yang lebih lanjut. Kepentingan diri sudah menjadi bagian dari dunia modern dengan banyaknya godaan yang membuat terlena sehingga lupa akan tanggungjawab yang sudah diikrarkan dihadapan Tuhan. Tentu jika sudah berkhianat terhadap tanggungjawab demi kepentingan diri, akankah menghormati keluarga jika ikrar kepada Tuhan sudah dihiraukan seolah lupa bahwa pernah melaksanakan pernikahan? Tulisan ini akan menjawab konsepsi-konsepsi demikian selaras dengan tinjauan biblis yang kuat.
Begitu banyak lagi persoalan dalam keluarga yang menyangkut kepada kepentingan diri dan kemudian kepentingan diri ini sudah tentu adalah dominan akan mendegradasi kesatuan keluarga itu katakanlah seperti perselingkuhan yang barang tentu akan membuat degradasi yang mendalam bagi keluarga itu dan bukan hanya hubungan pernikahan yang akan menjadi persoalan, namun tentang kondisi anak yang akan berpengaruh terhadap psikologinya bahkan semangat menjalani hidup, dan banyak lagi dampak yang akan ditimbulkan. Sehingga dalam penelitian ini akan mengulas dogma HKBP tentang pernikahan yang diperhadapkan kepada kesetiaan orangtua dalam keluarga berangkat dari dogma HKBP tentang pernikahan apakah lebih baik untuk mengedepankan kepentingan diri yang akan merusak kesatuan keluarga atau mendahulukan eksistensi dogma pernikahan itu yang pernah dilangsungkan di dalam gereja.
B. Isi
- Etika Kristen dalam Pernikahan