Mohon tunggu...
Goklas Sibagariang
Goklas Sibagariang Mohon Tunggu... -

Pengamat Hukum Tata Negara Alumni Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pancasila Sebagai Tonggak Demokrasi Perpolitika

25 Juli 2016   22:35 Diperbarui: 26 Juli 2016   11:45 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama pancasila merupakan elemen tertinggi terutama sila ke-4 merupakan elemen tertinggi dalam berdemokrasi jadi proses perpolitikan harus tunduk pada hukum tertinggi  dan dasar dari segala hukum yang ada di republik indonesia ini yaitu pancasila, berdinamika perpolitikan tidak terlepas dari proses demokrasi, karena demokrasi adalah hak pilih rakyat yang paling hak kiki dalam setiap tubuh individu masyarakat.

Kedua, pancasila sebagai demokrasi perpolitikan pilkada harus meletakkan individu untuk hidup secara bebas tanpa intervensi dan pengendalian dari orang atau sekelompok orang. Individu dilahirkan dalam kehidupan bebas, memiliki kehendak tersendiri tanpa diatur oleh sekolompok elit, oleh karena itu biarlah setiap individu untuk memilih dan mendukung calon pemimipinnya agar demokrasi berjalan dengan  baik.

Ketiga, karena carut-marutnya proses demokrasi di Indonesia sehingga banyak yang menuduh bahwa politik selalu mengintervensi proses berdemokrasi dengan hal yang negatif, oleh karena itulah  pancasila sebagai demokrasi perpolitikan pilkada kedepannya tidak dapat di pisahkan seperti sayur tanpa garam oleh karena itu politik dan demokrasi harus dapat mengakomodir kepentingan Rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun