Mohon tunggu...
Khus Indra
Khus Indra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pecinta Sastra dan Seni |\r\nPengagum pemikiran Friedrich Nietzsche | Pengkritik ulung

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pragmatisme & Demokrat Yang Sekarat

4 Februari 2014   09:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:10 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah konvensi partai demokrat dapat menolong partai biru ini? Jangan terlalu berharap. Pemberitaan mengenai konvensi hanya membuat heboh politik Indonesia. Konvensi demokrat ibarat tong kosong nyaring bunyinya. Tidak ada yang spesial dari para pesertanya. Melalui forum media warga ini, penulis juga sudah pernah menulis konvensi demokrat yang hanya akan menimbulkan suatu kehebohan saja. Apabila jokowi maju sebagai Capres, apakah para peserta konvensi dapat mengalahkan Jokowi dalam perolehan suara? Silahkan dicoba.

**

Partai yang korup seharusnya mendapat ganjaran yang keras, yaitu Pembubaran. Kekecewaan publik terhadap sistem pragamtisme partai politik sudah melampaui batas. Sulit bagi masyarakat sekarang untuk dengan mudah mempercayai dengan janji-janji politik yang diberikan.

Dari kejadian partai demokrat ini, seharusnya dapat menjadi pembelajaran bagi partai-partai yang lain. Selama penegak hukum dan KPK masih bekerja dan berkomitmen tinggi untuk memberantas korupsi, maka masyarakat selalu berada di belakang. Jadi hal penting yang harus dijadikan landasan bagi partai-partai penguasa maupun yang belum berkuasa, adalah Jangan mempermainkan masyarakat. Buang sikap pragmatisme dalam berpolitik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun