Mohon tunggu...
Khus Indra
Khus Indra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pecinta Sastra dan Seni |\r\nPengagum pemikiran Friedrich Nietzsche | Pengkritik ulung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negara di Ujung Tanduk

6 Juli 2013   00:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:57 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang berkuasa,
Yang terkaya,
Yang terhormat,
Adakah satu niat murni untuk menolong negeri ini?

Yang berkuasa,
Yang terkaya,
Yang terhormat,
Dimana kau letak posisi rakyat dihatimu?
Apakah kau hanya menggantungkan kami di Ujung Tanduk?
Apakah kau hanya tersenyum ketika kami berduka?
Apakah kau hanya mementingkan kepentinganmu daripada kami?

Yang Berkuasa,
Perhatikanlah negaramu ini!

Semua sudah kacau balau.
Keharmonisan sudah tidak dipandang sebagai pemersatu.
Kerukunan hanya dianggap lelucon.
Korupsi dianggap hal yang lumrah.
Hukum dipermainkan dengan aparaturmu.
Posisi dan jabatan dianggap yang terpenting
Dimana letak hatimu?

Ketika Pemilu,
Rakyat selalu dijualbelikan,
Janji selalu diumbar,
Tetapi...

Ketika terpilih, semua hanya kebohongan.
Kami sebagai rakyat sudah melihat

Kepada demokrasi yang berisik,
Publik telah belajar menelisik,
Untuk melihat keadaan negri yang terusik,
Demi memulihkan Negara di Ujung Tanduk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun