Mohon tunggu...
Khus Indra
Khus Indra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pecinta Sastra dan Seni |\r\nPengagum pemikiran Friedrich Nietzsche | Pengkritik ulung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

WIN-HT Bisa Menangi Pemilu 2014 Jika Pemilihnya adalah...

9 Maret 2014   23:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:06 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu 2014 tinggal menghitung bulan untuk menjelang pesta yang 'katanya' demokrasi. Mereka yang beradu dalam pesta demokrasi tersebut menjadikan dirinya setidaknya 'populer' lebih dulu atau dalam fenomena sekarang disebut dengan pencitraan. Calon-calon yang ingin menduduki kursi nomor satu pun tidak kalah dalam mengkampanyekan dirinya. Ada yang melalui iklan tv dengan durasi 'tanpa batas' (bagi pemiliki stasiun tv), ada yang melalui media sosial, ada juga yang menggelar perlombaan seperti kompetisi menulis tentang dirinya dan berbagai macam cara dilaksanakan yang penting eksis dulu. Tetapi, apakah kita sudah bisa menebak siapakah yang akan duduk di kursi-kursi kehormatan itu? Setidaknya saya bisa berbagi mengenai peluang-peluang kemungkinan siapa yang akan menang. Saya mendapatkan gambaran peluang-peluang tersebut pagi tadi (Minggu, 09/3)

Seperti biasa, setiap minggu saya selalu menjadi kakak pengajar dari salah satu komunitas pendidikan, yaitu Rumah Edukasi di Bandung. Sekitar dua puluh sembilan anak-anak berkumpul untuk bermain sambil belajar. Sebelum memulai kelas, biasanya ada gerakan yang dilakukan bersama untuk menyemangati anak-anak dalam melakukan kegiatannya. Kebetulan, kegiatan tadi pagi hanya sekedar membagikan beberapa reward untuk mereka yang telah berhasil mengumpulkan cap-cap dalam perjalanan selama mengikuti kelas mengajar di Rumah Edukasi. Sebelum membagikan reward tersebut, saya bersama dengan beberapa teman saya mencoba melakukan simulasi tanya jawab dengan beberapa pertanyaan umum.

Dan akhirnya, sampailah pada pertanyaan yang cukup unik yang kami berikan dan berikut adalah potong percakapan kami sebagai kakak pengajar dengan ke-29 anak-anak (rentang kelas 1 SD sampai 5 SD) tersebut: (K)= Kakak Pengajar, (A) = Adik-adik.

(K): Adik-adik, pasti pada tahu kan siapa itu presiden. Fungsinya apa ya?

(A): Yang memimpin negera, kak. Yang membuat negara ini. Yang ada di jakarta, (Teriakan dari anak-anak yang saling bersahutan untuk menjawab pertanyaan).

(K): Nah sekarang, kakak sebut nama calon presiden kita ya, nanti kalian tunjuk tangan saja bagi yang memilihnya

(A): Oke kak, Siap Kak.

Kemudian kakak pengajar menyebutkan satu per satu nama calon presiden:

(K): Rhoma Irama?

(A): hahahahaha.. (disambut tawa keras dari 29 anak-anak) .. Itu mah pedangdut, kak, bukan presiden..

(K): Ibu Megawati?

(A): saya, saya, saya (Sebanyak 17 anak mengacungkan tanganya)

(K): Jokowi?

(A): hahaha.. (anak-anak tertawa keras, lalu disambut dengan berbagai pernyataan) Ah kak, jokowi item, kotor, bagusan jakarta dulu aja.

(K): ARB?

(A): hahaha.. (kembali, anak-anak tersebut tertawa dan  mengatakan) Jangan kak, masak pemimpin kita botak dan dagunya panjang.
Salah seorang anak yang bernama Anissa (3 SD) mengatakan: Kan ARB yang buat lumpur LAPINDO, kak.

(K): Farhat Abbas?

(A): Itu tukan teriak, kak. Itu tukang fitnah juga kak (teriak salah seorang anak yang bernama Resa yang kemudian diikuti oleh teman-temannya)

(K): Prabowo?

(A): Saya, Saya, saya ( Sebanyak 4 anak mengacungkan tangan dan sebagian tidak tahu pada tokoh ini)

Dan pertanyaan selanjutnya yang mengejutkan saya secara pribadi yaitu ketika kami menanyakan pasangan WIN-HT .

(K): Kalau WIN-HT?

(A): Saya, saya, saya ,saya ,saya ,saya..... (sebanyak 24 anak memilih pasangan ini)

lalu, kami penasaran alasan mereka yang banyak memilih WIN-HT.

(K): Kenapa banyak yang angkat tangan dan pilih WIN-HT?

(A): Karena BERSIH, PEDULI, TEGAS ( jawaban tersebut serentak keluar dari mulut ke-24 anak tersebut)

Jawaban ini cukup mengagetkan kami sebagai kakak pengajara dan kami juga saling memandangi satu sama lain dengan wajah tak percaya satu sama lain.

lalu, kami mengajukan nama-nama lain seperti Anies Baswedan, Pak Dino, Gita, Dahlan Iskan, Mahfud MD, Surya Paloh JK, dan lainnya. Dan mereka tidak tahu soal tokoh-tokoh tersebut. Yang mereka tahu adalah WIN-HT

Sebenarnya jawaban ini cukup wajar. Bisa jadi mereka sering menonton televisi di rumah mereka. Dan kita ketahui sendiri juga bahwa WIN-HTyaitu bapak HT adalah pemilik dan pemimpin 3 stasiun televisi swasta nasional di Negeri ini. (MNC TV, RCTI, GLOBAL TV). Dengan media kampanye televisi melalui iklan dan kuis kebangsaannya, dapat menarik perhatian anak-anak untuk memilihnya (Dalam kata-kata saya adalah Korban Iklan). Barangkali, hal ini dapat menjadi hiburan untuk pasangan WIN-HT, dimana dalam perhitungan survei-survei yang dilakukan oleh lembaga nasional tidak menempatkan mereka pada posisi 1 dalam bursa pemenang pemilu 2014.

Tapi, melalui survei kecil ini, WIN-HT Bisa Menangi Pemilu Presiden 2014, jika pemilihnya adalah ... Anak-anak.

Melihat pada realita, memang dalam pemilu nanti bukan anak-anak yang akan memilih, melainkan orang dewasa yang berusia 17 tahun ke atas dengan KTP warga negara Indonesia, tetapi adakah orang-orang dewasa yang berpikir seperti anak-anak tersebut? Setidaknya ada...

**Notes: Tulisan ini tidak bermaksud dan berniat untuk menyinggung atau menghina pasangan WIN-HT, tetapi ini adalah kenyataan yang saya dapatkan dan rasakan. Tulisan ini bermaksud untuk melihat bagaimana perspektif anak-anak yang menurut saya sangat unik. Oleh sebab itu, saya menaruh tulisan ini pada rubrik 'Berita' dengan Kolom 'Unik' bukan di Politik. Jika tersinggung, anggap saja ini adalah tulisan imaji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun