Mohon tunggu...
Gogomall
Gogomall Mohon Tunggu... Penulis - bujang

Menulis seperti oksigen

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nasib Makan Nasi

15 Februari 2019   14:47 Diperbarui: 15 Februari 2019   15:17 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Namanya juga orang Indonesia, susah lepas dari nasi." Pernyataan yang mungkin seringkali kita dengar di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Bijih beras yang telah diolah menjadi nasi ini sudah menjadi makanan pokok bagi penduduk Indonesia sejak dahulu kala.

Nasi memang terbukti menjadi sumber karbohidrat, akan tetapi mengkonsumsi karbohidrat berlebih akan meningkatkan potensi Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, yang mana sebagian besar masyarakat Indonesia telah memahami bahwa obesitas ini adalah salah satu akar permasalahan bagi penyakit komplikasi seperti diabetes dan gangguan jantung. Oleh sebab itu, tidak heran jika kini banyak orang yang melakukan upaya untuk dapat terhindar dari masalah kesehatan tersebut, salah satunya diet karbo (karbohidrat).

Namun mengapa nasi menjadi masalah yang menyulitkan bagi mereka orang yang ingin menurunkan berat badan atau membatasi asupan kalori? Penting untuk diketahui, bahwa nasi ini bukanlah musuh terbesar berat badan. Pasalnya Anda hanya perlu mengonsumsi nasi dengan jumlah yang tepat, serta memilih jenis nasi sesuai dengan kebutuhan dan kesehatan Anda.

Terdapat tiga jenis beras yang dapat diproses menjadi nasi, yaitu beras putih, merah dan hitam. Namun  jenis nasi yang biasa kita konsumsi adalah nasi yang berasal dari nasi putih, hal ini membuka perdebatan panjang di kalangan praktisi kesehatan dan kebugaran akan faktor dan tingkat kesehatan pada nasi putih, pasalnya nasi putih ini diklaim tidak terlalu sehat meskipun ini merupakan varian yang banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Namun faktanya, nasi putih yang banyak dikonsumsi sudah kehilangan banyak vitamin yang terkandung di dalamnya.

Proses pengolahan pada beras merupakan faktor utama yang membuat bagian penting dari beras dapat hilang. Bagian kulit dan juga beberapa mikroba baik yang diketahui kaya akan serat makanan serta nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan akan hilang.

Apalagi beras putih ini menjadi semakin berbahaya jika terdapat berbagai tambahan bahan buatan lainnya, sebut saja bahan-bahan kimia. Pada kasus tertentu hal tersebut dapat membahayakan tubuh Anda dan memicu berbagai gangguan metabolisme, seperti diabetes, obesitas dan lainnya.

Seakan seiring dengan pernyataan Gargi Sharma, Dokter Ritika Samaddar dari Max Healthcare Saket mengatakan,bahwa penggilingan dan pemutihan menghancurkan sekitar 67 persen vitamin B3 pada nasi, 80 persen vitamin B1, 90 persen vitamin B6, setengah kandungan mangan dan fosfor, 60 persen zat besi, seluruh serat makanan dan asam lemak esensial. 

Sebagai alternatif sehatnya, dianjurkan untuk mengkonsumsi beras merah, hitam atau cokelat. Selain diklaim memiliki banyak serat dan vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan, varian beras ini memiliki kandungan karbohidrat yang lebih rendah dibandingkan beras putih.

Menurut Ahli Manajemen Berat Badan, Gargi Sharma, "Jika beras putih ini mengalami proses lebih lanjut, seperti polishing (pemutihan) maka lapisan aleuron  yang hilang membuat nutrisi pada nasi menghilang. Lapisan tersebut kaya  akan vitamin B, tiamin, lemak esensial, dan nutrisi lainnya. Jika kulit  pada beras telah dikupas, sebagian besar beras hanya mengandung pati.  Nasi putih yang sudah tidak mengandung vitamin inilah yang jika  dikonsumsi malah mengembangkan potensi Anda meningkatkan risiko  penyakit." 

Akan tetapi jenis nasi seperti nasi merah memiliki tekstur ataupun rasa yang hambar, keras, tidak seenak nasi putih. Hal ini yang membuat peminat nasi merah sangat sedikit dibandingkan nasi putih, meskipun nasi merah terbukti lebih menyehatkan dan kaya akan nutrisi.

Berbagai kendala di atas memang sangat menyulitkan bagi Anda, orang Indonesia. Nasi yang notabennya makanan pokok atau sesuatu yang dikonsumsi hampir setiap hari ini, malah menjadi boomerang bagi kesehatan tubuh Anda. Pasalnya, proses pengolahan beras sebelum menjadi nasi ini yang membuat kadar serat, nutrisi dan vitamin berkurang bahkan menghilang.

Selain itu, penggunaan pestisida, bahan kimia ataupun tambahan buatan manusia pada tanaman padi dan beras juga terbukti memberikan dampak buruk tambahan bagi kesehatan Anda, seperti kanker.

Dengan hadirnya multicooker revolusioner yang memiliki kemampuan memasak nasi, sekaligus menjaga kualitas dan nutrisi pada nasi sehingga meminimalisir hilangannya nutrisi, vitamin penting bagi kesehatan tubuh Anda pada nasi. Multicooker yang dilengkapi dengan tiga wadah terpisah ini juga dapat membantu Anda memisahkan air pembuangan dengan beras yang hendak dimasak, pada saat proses memasak nasi berlangsung.

Teknologi thermosteam yang terdapat pada multicooker membantu Anda memasak nasi dengan temperatur yang tepat dan konstan sehingga terjadi proses gelatinisasi pada saat memasak nasi. 

Suhu yang tepat juga membantu nasi yang telah masak bertahan lama dan tidak cepat basi. Teknologi revolusioner yang diaplikasikan pada alat memasak multifungsi Vitacook ini terbukti dapat menurunkan kadar karbohidrat/gula pada nasi hingga 51 persen. 

Hal ini membuat para penderita diabetes atau diabetes tidak lagi merasa takut untuk mengkonsumsi nasi yang memiliki kadar karbohidrat yang cukup tinggi. Vitacook merupakan alat masak multicooker yang berada pada garis depan meloporkan memasak nasi sehat.

Banyak ahli gizi, praktisi kesahatan menyarankan Anda untuk beralih ke jenis nasi yang lebih sehat, dalam hal ini adalah nasi merah. Seperti yang yang dikatakan di atas, bahwa peminat nasi merah ini masih relatif sedikit akibat tekstur, rasa yang tidak seenak nasi putih menjadi tolak ukur mengapa masyarakat Indonesia enggan beralih ke nasi merah.

Akan tetapi kendala ini dapat ditepis dengan mudah oleh multicooker Vitacook, yang mana dilengkapi dengan 9 fitur smart cooking temasuk di dalamnya adalah fitur memasak nasi merah. Hasilnya, nasi merah dimasak dengan pintar dan tepat sehingga menghasilkan nasi merah yang memiliki tekstur lembut, tidak keras atau pera. 

Dengan Vitacook Low-Carbohydrate Multicooker masalah kesehatan yang berawal dari nasi dapat dicegah dan teratasi. Vitacook pelopor memasak nasi sehat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun