Diabetemellitus, atau diabetes atau yang biasa kita kenal dengan penyakit kencing manis atau gula merupakan penyakit/kondisi dimana tubuh tidak mampu memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakan jumlah normal insulin dengan benar. Insulin sendiri adalah hormon yang bertugas mengatur jumlah kadar gula dalam darah Anda.
Kadar gula darah dalam tubuh yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan di banyak bagian tubuh Anda. Dengan kata lain, penyakit diabetes ini sangat berpotensi menimbulkan komplikasi terhadap organ-organ penting dalam tubuh.
Berikut ini adalah tiga komplikasi diabetes yang paling banyak terjadi dan harus Anda waspadai.
1. Liver
Dalam sebuah studi berbasis populasi, penderita diabetes diketahui memiliki risiko menderita sirosis, gagal atau transplantasi liver dua kali lipat lebih besar, dibandingkan dengan yang bukan penderita diabetes. Resistensi insulin merupakan faktor pendorong berkembangnya risiko perlemakan hati ini. Resistensi insulin adalah awal dari penyakit diabetes tipe-2.
Setiap karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh, tubuh akan mencerna dan mengubahnya menjadi glukosa. Glukosa memang tidak terlalu banyak digunakan dalam aliran darah, namun tubuh Anda akan membutuhkannya sebagai salah satu sumber energi  yang diproses di dalam sel. Disinilah insulin memiliki peran atau bertugas mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel-sel dalam tubuh Anda.
Mereka yang memiliki resistensi insulin kehilangan kemampuannya untuk melakukan hal tersebut. Hal ini disebabkan oleh tubuh mereka yang tidak dapat menggunakan karbohidrat secara efisien guna menghasilkan energi, alhasil karbohidrat tersebut diproses menjadi lemak.
Sebagian besar penderita diabetes memiliki hati berlemak (fatty liver). Kondisi ini sangatlah umum pada penderita diabetes yang bertubuh ramping, namun memiliki tingkatan kadar gula darah yang tinggi ataupun menderita resistensi insulin.
2. Jantung dan pembuluh darah
Bagi penderita kencing manis atau penyakit gula ini risiko untuk menderita penyakit jantung dan stroke menjadi lebih besar dua kali lipat. Diabetesi (penderita diabetes) juga cenderung mudah terserang penyakit jantung dan stroke pada usia lebih awal, dibandingkan dengan mereka yang bukan diabetesi. Selain itu, serang jantung pada diabetes jauh lebih berisiko mengakibatkan kematian.
Kadar glukosa darah yang tinggi di dalam tubuh dari waktu ke waktu dapat meningkatkan deposito lemak pada bagian dalam dinding pembuluh darah.
Baca juga:Â Cara menghilangkan plak pada pembuluh darah.
Deposito ini yang nantinya dapat mempengaruhi aliran darah  dan meningkatkan risiko penyumbatan dan pengerasan pembuluh darah atau yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Baca juga: Cara mudah hindari penyakit jantung dan stroke.
3. Ginjal
Dengan diabetes, pembuluh darah kecil dalam tubuh akan mudah terluka, ketika pembuluh darah di ginjal mengalami luka, ginjal tidak dapat membersihkan darah dengan benar. Hasilya, tubuh Anda akan mempertahankan lebih banyak air dan garam dari yang seharusnya. Hal ini dapat mengakibatkan kenaikan berat badan dan pembengkakan pada pergelangan kaki.
Selain itu memungkinkan bahwa urin Anda akan mengandung protein di dalamnya. Selain itu, limbah atau sisa pembuangan kotoran dalam tubuh akan terbentuk di dalam darah.
Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, yang mana membuat tubuh mengalami kesulitan mengosongkan kantung kemih. Tekanan yang dihasilkan oleh kantung kemih yang penuh akan dapat melukai ginjal. Jika urin tetap ada di dalam kantung kemih untuk waktu yang lama, hal ini membuat terjadinya infeksi. Bakteri penyebab infeksi tumbuh dengan cepat dikarenakan darah Anda mengandung gula dalam jumlah yang tinggi.
Sekitar 30 persen pasien penderita diabetes tipe-1 dan 10-40 persen penderita diabetes tipe-2, pada akhirnya akan menderita gagal ginjal.
Benar sekali, penderita diabetes akan meningkatkan risiko berbagai macam penyakit dan komplikasi lainnya. Akan tetapi, bukan berarti diabetes harus pasrah menerima begitu saja hal tersebut. Banyak berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi diabetes ataupun meminimalisir risiko komplikasi diabetes. Selengkapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H