Mohon tunggu...
Liang Teh Surabaya
Liang Teh Surabaya Mohon Tunggu... Programmer - goenawanwst.blogspot.com

Merintis kedai Liang Teh Surabaya di salah satu Mall di Surabaya, pada akhirnya harus menyerah pada takdir. Kondisi pandemi Covid19 yang tak kunjung usai. Membuat saya menutup kedai itu. Sebetulnya sangat disayangkan, usaha rintisan ini sudah mengambil budget cukup banyak dan masih dalam kondisi merugi karena memang masih pada fase development. Banyak investasi awal untuk menaikkan omset. Tapi mau diapa, saat sedang panas panasnya menginjak pedal gas. Sekonyong - konyong Mall harus tutup, kemudian disusul dengan jatuhnya daya beli masyarakat dan ribetnya orang saat masuk mall.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Struktur Ekonomi Indonesia Perlu Diubah Mencontek China

19 Juli 2020   14:40 Diperbarui: 19 Juli 2020   14:37 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber data: goenawanwst.blogspot.com

Dengan mengandalkan konsumsi rumah tangga penduduknya yang berjumlah diatas 1 milyar. China berhasil memaksa perusahaan global memindahkan pusat manufakturing di China. Jumlah penduduk yang besar juga memastikan bahwa skala keekonomian jumlah produksi mampu menaikkan efisiensi biaya produksi dengan sistem produksi massal.

Regulasi pemerintah dan dukungan rakyat adalah syarat mutlak.

Indonesia memiliki karakteristik lebih mirip China di tahun 1990 dibanding Amerika ataupun Jepang. Tidak ada salahnya mencontek apa yang telah dilakukan China. Memang China identik dengan komunis dan masa lalu kita mengatakan komunis adalah ancaman.

Tetapi, jika komunis dianggap jahat dan berbahaya saja bisa menerima investasi asing dengan damai, masa kita yang Pancasila selalu melihat orang asing sebagai mungsuh dan sinis? Berjiwa besar itu untuk dirasakan bukan diucapkan.

Didunia ini tidak ada makan siang gratis. Artinya kita harus fair, mau duitnya ya harus mau orangnya. Jangan egois selalu curiga dan marah marah pada orang asing, seolah segala kebodohan itu disebabkan orang asing

 Sementara cara berpikir kita tidak pernah terbuka dan takut mengevaluasi diri, selalu curiga dan tidak berani berkompetisi secara fair. Maunya menang sendiri.

Selanjutnya silakan simak video di bawah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun