Mohon tunggu...
Goedang Zakat Al Khairaat
Goedang Zakat Al Khairaat Mohon Tunggu... Relawan - Responsif, Amanah, Mengayomi

Lembaga Amil Zakat Daerah Goedang Zakat Al-Khairaat merupakan Badan Amal Sosial dibawah naungan Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial Al-Khairaat Yogyakarta, berkhitmad untuk kesejahteraan ummat dan menjadi lembaga dakwah yang fokus meningkatkan kemandirian di bidang Pendidikan, Dakwah dan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dua Tingkatan Orang yang Berpuasa: Fisik dan Spiritual

22 Februari 2024   15:00 Diperbarui: 22 Februari 2024   15:05 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tingkatan spiritual dalam puasa melibatkan dimensi yang lebih dalam dari sekadar menahan diri dari makan dan minum. Puasa tidak hanya menjadi kewajiban fisik, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah. Pada tingkatan ini, seseorang berusaha membersihkan hati dan jiwa, meningkatkan ibadah, serta meningkatkan hubungan dengan sesama. 

 Tingkatan spiritual dalam puasa menggambarkan dimensi yang melampaui sekadar menahan diri dari makan dan minum. Puasa tidak hanya dilihat sebagai kewajiban fisik semata, melainkan sebagai sarana untuk mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi dan mendekatkan diri kepada Allah. 

Pada tingkatan ini, seseorang tidak hanya menahan  kebutuhan jasmani, tetapi juga berupaya membersihkan hati dan jiwa dari segala ketidakmurnian. Puasa menjadi momentum untuk meningkatkan ibadah, mendalami ajaran agama, dan memperkuat hubungan dengan sesama. Dengan merangkul dimensi spiritual ini, puasa bukan hanya menjadi ibadah harian, melainkan peluang untuk pertumbuhan rohaniah dan penguatan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

Puasa tingkatan spiritual melibatkan refleksi diri, introspeksi, dan peningkatan ibadah seperti sholat, membaca Al-Qur'an, dan amal kebajikan. Ini merupakan waktu di mana seseorang dapat merenungkan tindakan dan perilaku masa lalu, serta berusaha untuk menjadi versi yang lebih baik dari dirinya sendiri. Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makanan, tetapi juga tentang mengendalikan hawa nafsu dan mengarahkannya pada kebaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun