Sebuah negara bisa hancur kalau korupsi merajalela.
Di Indonesia, korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa. Kejahatan yang bukan kriminal biasa.
Namun, itu sepertinya hanya di atas kertas. Cuma aturan hukum tok.
Nyatanya koruptor bisa senyum-senyum saat ditangkap. Tidak ada rasa penyesalan apalagi malu. Hebatnya masih bisa nyogok kepala sipir agar dapat fasilitas mewah di penjara. Duit hasil korupsinya masih banyak.
Salah satu pihak yang semestinya ikut prihatin dengan permasalahan ini adalah partai politik. Tetapi sepertinya parpol tak menaruh perhatian sungguh-sungguh untuk memberantas korupsi. Tak punya integritas.
Malah parpol walau sudah menandatangani fakta integritas untuk tidak mencalonkan mantan koruptor, masih juga melakukannya. Tak punya kemaluan.
Apalagi warga sepertinya belum terlalu peduli untuk tidak memilih calon yang eks koruptor. Makanya parpol tak peduli. Lha masih dipilih kok sama warga.
Harus mulai dibudayakan nih untuk tak memilih calon yang mantan koruptor.
Eks koruptor dianggap sama dengan eks bandar narkoba dan eks pelecehan terhadap anak-anak. Ngeri tho. Mbok ya jangan dipilih.
Kalau bisa parpol yang masih mencalonkan eks koruptor juga jangan didukung. Biar itu juga jadi budaya di parpol.
Ini sudah satu yang bisa dilakukan oleh warga agar bangsa ini bisa lepas dari hantu korupsi. Sekecil apa pun upaya pasti berarti. Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H