Mohon tunggu...
Godot Praesta
Godot Praesta Mohon Tunggu... wiraswasta -

fulltime husband

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perihal Dilarang Merokok di Ruang Publik -- Pengalaman Singkat di Bandara Soekarno Hatta

20 April 2012   19:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:21 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_183260" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)"][/caption] Kejadian di KFC bandara sukarno hatta petang 20 april 2012 -- 18.30an lah. ada ibu2 dengan anaknya yg masih kecil, buru2 pindah tempat duduk karena disebelahnya ada dua bapak2 yang merokok. mm.. oposih? karena dari tadi saya tahu didinding kfc ada jam dinding dengan sign rokok dicoret. hmm mari kita tegor mereka. saya datengi kedua bapak tsb. "maaf pak, disini dilarang merokok, itu disana ada larangannya" sambil saya menunjuk ke jam dinding di sebelah sana. bapak yang berkulit gelap, memperlihatkan muka yang tidak suka, yang satunya lagi dengan ragu2 antara mau mematikan rokok, tapi menunggu keputusan bapak yang berkulit gelap. saya kembali ke tempat duduk saya. lalu memperhatikan mereka. bapak berkulit gelap memanggil pramusaji kfc yang di depan pintu masuk, dan bertanya apakah boleh merokok disini. dijawab oleh pramusaji "ooo boleh boleh pak silahkan saja" sambil tersenyum lebaarrrr. dan mereka meneruskan merokok dengan santainya, sementara sang pramusaji pura2 tidak melihat saya. padahal dengan jelas sekali semua orang dirumah makan tersebut melihat saya menegur dua orang bapak tersebut! :) hehehe. lalu setelah saya perhatikan lagi di meja mereka ternyata ada asbak! lho apakah saya yang salah? tapi kenapa di dinding ada larangan merokok? (btw saya perokok juga lho - tapi taat aturan di tempat umum) dongkol juga saya. saya berpikir begini, karena saya juga perokok. jadi kalau saya melihat tanda dilarang merokok, saya nggak akan merokok disitu, titik! ndak perlu tanya tanya ke orang situ apakah boleh merokok atau tidak. toh sudah jelas ada larangan. jadi kalau masih tanya ya silahkan simpulkan sendiri orang seperti apakah anda? sambil masih dongkol karena pramusaji dan 2 bapak yang masih merokok, kebetulan ada pramusaji lain yang mendatangi meja saya, dia tanya apakah saya pesan makanan yang dia bawa. "nggak mas bukan buat saya itu , mas boleh saya tanya? memangnya disini boleh merokok ya?" "boleh sih pak, tapi hanya dibagian tenda saja", sambil menunjuk ke arah belakang saya yang ada tendanya. "oh gitu, jadi kalau disini nggak boleh ya?" "sebenernya nggak boleh sih pak, tapi kalau mau merokok nggak apa apa" "eh, saya bukan mau merokok lho mas, masalahnya kan itu ada larangan, tapi kalau emang hanya boleh di bagian tenda, kenapa itu ada 2 orang merokok?" "oh iya pak, nanti saya coba kasih tahu mereka" "makasih mas, tapi sebelum kasih tahu mereka, saya mau kasih tahu mas dulu, kalau saya tadi sudah menegor mereka. dan terbantah karena teman mas yang di depan itu bilang boleh" "baik pak, nanti saya bantu" ya si mas pramusaji lalu menuju ke 2 bapak tsb dan memberitahu. saya terus memperhatikan mereka, mereka tetap ber-argumentasi kalau diperbolehkan oleh pramusaji pertama. tapi mas pramusaji yang kedua ternyata cukup kuat auranya hehehe. mereka lalu mematikan rokok dan sepertinya akan berlalu. saya masih memperhatikan, normal kan kalau saya memperhatikan? normal dong. nah kebetulan si bapak berkulit gelap sambil berdiri kok menengok ke saya, lah kita beradu mata. mata dia mencorong menatap saya ( pasti marah dong kalau ditegor begitu hehe, didepan banyak orang lagi :P LOL ) (berbarengan dengan ini, keluarga saya sudah sampai di meja saya dan akan mulai makan) lah masa iya saya melengos ke lain tempat, eh dia sptnya merasa ditantang. dia datengin saya, dia langsung bilang "EH, ANDA JANGAN BURU2 NYALAHIN SAYA YA!. SAYA TADI ..." kepotong saya ngomong "lihat pak disitu ada larangan merokok" "DENGERIN SAYA DULU!!!" "ok saya dengerin, teruskan" "SAYA TADI SUDAH TANYA KE ORANG ITU, DAN BOLEH MEROKOK" (karena ada keluarga saya, saya nggak mau ribut. malu, padahal pengen nerusin sih) saya jawab. "oh gitu, berarti yang salah mas itu kan?, ya sudah. saya minta maaf ke anda." si bapak masih ngomel2 kalau dia bukan yang salah "LALU KENAPA ANDA MELOTOTIN SAYA? EMANGNYA SAYA NGGAK BISA MELOTOT! SAYA JUGA BISA MELOTOT!" udah kenceng banget dia. saya nggak mau ribut ah, lah di meja saya ada anak, istri, mertua, dan kakak ipar saya. lalu dia berlalu pergi, tapi saya teriakin dia. "sini dulu pak, kita salaman dulu!" eh dia nurut salaman loh hahahaha. "oke ya pak, selesai disini." saya nggak inget respon dia, soalnya saya langsung makan. lah laper banget ini perut. saya lirik dikit sih. mereka di luar rumah makan bergerombol kasak kusuk dengan bbrp security disitu jg. rasanya security jg pengin tahu ada apakah? tapi saya nggak takut kalii, worst casenya kan security ndatengin saya toh? nggak kok, mereka nggak datengin saya :) sebenernya di meja mereka ada 3 orang. si bapak kulit gelap, bapak dengan tampang kalem berkacamata dan merokok, satunya lagi orangnya kulit putih berkacamata bermata agak sipit (dia bolak balik liatin saya dan terlihat gelisah terlihat merasa kurang nyaman -- sepertinya sadar kalau temannya kurang sip) nikmat menegor orang di ruang publik. lol ada sambungannya dong. saat anak saya minta dianterin ke toilet, saya sempatkan menghampiri mas pramusaji yang memperbolehkan merokok tadi. :) "mas, gini mas.. lain kali kalau ada yang nanya boleh merokok tidak, jangan dijawab boleh dong" dia jawab "yang mana pak?" loh pura2 bego, emangnya berapa orang yang nanya tadi? "yang tadi saya tegor mas" "oh yang itu, tapi memang boleh kok pak, udah biasa" "lho lalu itu ada larangan gunanya untuk apa? kalau memang nggak boleh ya jangan dibolehin. kecuali di area tenda kan?" "iya sih pak, tapi udah biasa disini" "eh mas, saya juga merokok lho." dia agak kaget setelah tahu saya juga perokok. "oh gitu pak?, ya maaf kalau gitu" "nah gitu lho mas, jawaban anda harusnya pertama tadi adalah permintaan maaf. bukan malah cari alasan!" "mas nya disini kan sebagai tuan rumah, harusnya menjaga citra rumah makan ini. kalau ada peraturan jangan dilanggar. ingat mas, yang datang kesini bukan cuma perokok saja" "ok mas, sip ya, lain kali jangan spt ini lagi" "iya baik pak" sambil saya tepuk pundaknya saya berlalu mau anter anak saya ke toilet. -------------------------------------------------------------------------------------- 2 bapak yang merokok, kenapa musti tanya boleh merokok. padahal sudah jelas dilarang. gak tau ya, mungkin saya salah. tapi melihat wajah2 mereka kok mengingatkan saya kepada anggota dewan yang terhormat. sebuah misteri bagi saya hehehe. dengan jam tangan berwarna keemasan, gaya bossy, wangi juga parfumnya. barusan mandi kali ye :) si mas pramusaji yang membolehkan merokok. perlu ditraining lagi kali ini ya? so, KFC apakah anda care? mas2 pramusaji ini tipikal anak muda jaman sekarang. kalau berbuat salah dan jelas salah pasti nge'les. padahal kalau dari pertama bilang "maaf". itu pasti efeknya langsung beda. bapak kulit gelap itu aja, saya bilang maaf juga langsung diem. padahal saya bukan di pihak yang salah, mustinya dia yang bilang maaf, dan pasti langsung selesai. udah salah, ngotot lagi. udah ah, makasih sudah baca sampai di line ini :) ... ciao! Ps. Sorry nulisnya rada berantakan. Ini sekedar sharing saja, mudah2an berguna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun