Mohon tunggu...
Ade Lanuari
Ade Lanuari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tips Persiapan Piknik (Ala Gue)

9 Januari 2018   18:59 Diperbarui: 9 Januari 2018   19:08 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                  

 Sumber Dokpri Pantai Ayah Kebumen          

Setiap orang yang hidup, tentunya pernah merasakan kejenuhan. Faktor kejenuhanpun bermacam-macam, entah jenuh karena banyak tugas di kantor, banyak lembur, ataupun karena hidup yang monoton. Menurut beberapa penelitian, kejenuhan yang menumpuk bisa mengakibatkan setres dan depresi. Salah satu upaya agar tidak mengalami hal tersebut ialah dengan cara piknik.

            Menurut penulis, kegiatan piknik menyenangkan dan bermanfaat. Kenapa demikian? Disebut menyenangkan karena bisa membuat pikiran fresh. Disebut bermanfaat karena piknik sejatinya mengenalkan kita pada alam, dimana alam merupakan ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa, dan alam bisa membuat kita merasa takjub serta kagum akan ciptaan-Nya.  

Saat penulis menempuh kuliah S1 di salah satu Perguruan Tinggi Yogyakarta, penulis sering melakukan kegiatan piknik bersama teman-teman, baik itu teman satu kampus maupun beda kampus. Kegiatan ini dilakukan sekali dalam sebulan atau dua kali dalam sebulan dengan menggunakan kendaraan motor. Tempat piknik yang dituju bermacam-macam seperti pantai Ngobaran, Pantai Kukup, Pantai Parangtritis, Pantai Depok Tunggal, Pantai Sadeng, Pantai Watu Lawang, Pantai Gesing, Guung Api Purba dan Pantai Ayah. Berdasar pengalaman penulis, ada beberapa persiapan (ala gue) yang harus dilakukan sebelum piknik. Diantaranya:

  • Memastikan Kondisi Fisik Sehat

            Sebelum piknik pastikan bahwa kita benar-benar sehat. Jangan sampai kita piknik dalam keadaan sakit, entah sakit ringan ataupun berat. Kenapa? Karena ketika kita sakit, tentunya akan menjadi beban untuk orang-orang disekitar. Hal ini tentunya akan mengganggu mereka dimana tujuan awal piknik itu untuk rehat dan refresh, bukan mengurus orang sakit. Penulis pernah merasakan sekali piknik dalam kedaan pegal di leher (Orang Jawa biasa menyebut tengeng). Rasanya sangat sangat tidak nyaman, apalagi piknik menggunakan motor. Tentunya selama perjalanan sangat tersiksa, bahkan ketika sampai lokasi wisata hanya bisa duduk istirahat tanpa bisa bermain apalagi berlari-lari disana. Rugi besar, sudah keluar biaya dan waktu tapi tidak bisa menikmati suasana.

960283-577709202298130-268787658-n-5a54ac7fcf01b4032b34efe2.jpg
960283-577709202298130-268787658-n-5a54ac7fcf01b4032b34efe2.jpg
 Sumber Dokpri Gunung Api Purba
  • Membawa Jajan Dan Makanan Dari Rumah

Ada yang beranggapan bahwa membawa jajan atau makanan saat piknik adalah sesuatu yang merepotkan. Disatu sisi memang benar, tetapi perlu diingat bahwa tidak semua lokasi piknik menyediakan makanan yang kita inginkan, bahkan ada beberapa lokasi yang sama sekali sepi dari pedagang dikarenakan lokasi tersebut baru dan belum ditetapkan secara resmi oleh Pemerintah Daerah sebagai lokasi pariwisata. Terkadang ada beberapa pedagang disana namun, dari segi harga jelas berbeda dan relatif lebih mahal. Semisal harga normal air mineral ukuran sedang Rp 3.000,-, tetapi di beberapa lokasi pariwisata harganya bisa mencapai Rp 6.000,-. Bagi orang-orang menengah ke atas tentunya hal ini tidak akan menjadi masalah, namun bagi mahasiswa seperti penulis hal itu merupakan masalah karena berkaitan dengan persediaan finansial yang terbatas.

Membeli barang dengan harga mahal jika hanya satu tentunya tidak akan begitu terasa dampaknya, tetapi jika membeli lebih dari satu maka bisa jadi akan timbul rasa penyesalan dalam diri mengapa harus beli barang mahal jika bisa mebeli barang murah? Oleh karena itu, ketika penulis dan teman-teman piknik, kita semua mempersiapkan makanan dan jajan dari rumah. Disatu sisi memang merepotkan, namun disatu sisi menghemat pengeluaran karena membeli dengan harga normal.

foto-0048-5a54ab36ab12ae04a05aa842.jpg
foto-0048-5a54ab36ab12ae04a05aa842.jpg
 Sumber Dokpri Istirahat Sambil Makan Makanan Dari Rumah
  • Pastikan Kendaran Dalam Keadaan Baik Untuk Digunakan

Alhamdulillah selama penulis melakukan kegiatan piknik tidak pernah ada masalah pada kendaraan. Saran penulis, jauh-jauh hari sebelum berangkat sebaiknya cek kondisi ban, rem, aki, oli dan bagian mesin lainnya. Jangan lupa juga untuk selalu servis rutin karena kondisi kendaraan yang dipakai untuk jarak jauh lebih membutuhkan perhatian khusus ketimbang kendaraan yang dipakai hanya untuk aktivitas harian dengan jarak biasa.

Amat disayangkan jika saat perjalanan tiba-tiba mobil atau motor macet ditempat yang sepi. Tentunya ini akan sangat mengganggu piknik. Maka dari itu untuk berjaga-jaga, selalu memastikan kondisi mesin kendaraan dalam keadaan baik agar nyaman ketika piknik.

1383612-536808246388226-1449932512-n-5a54aa62bde57508706305d2.jpg
1383612-536808246388226-1449932512-n-5a54aa62bde57508706305d2.jpg
 Sumber dokpri Pantai Sadeng
  • Mempersiapkan P3K

Umumnya P3K meliputi: Obat merah, minyak kayu putih, perban, refanol, dan balsem, sayangnya banyak orang yang mengabaikan persiapan ini, padahal ketika di perjalanan maupun dilokasi piknik memungkinkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semisal saat perjalanan kita terjatuh dari motor seperti yang dialami penulis dan teman penulis. Saat itu hujan deras dan jalan licin, serta berkabut. Keadaan demikian tidak memungkinkan mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Maka kita berusaha berhati-hati dan berjalan pelan, sayangnya kita tetap saja terjatuh. Untung hanya luka ringan berupa lecet kecil pada teman penulis yang kebetulan berada di depan, sedangkan penulis yang berada dibelakang tidak mengalami luka apapun.  Kita bersyukur membawa peralatan P3K, sehingga luka-luka lecet pada teman penulis segera diobati dengan obat merah.

balsem-krim-5a54ae53cf01b47e1625f902.jpg
balsem-krim-5a54ae53cf01b47e1625f902.jpg
 Sumber shop.waroeng.nl

Pengalaman lain dialami penulis saat piknik bersama teman kantor ke Pantai Ayah Kebumen. Kita bermain sepak bola ditepi pantai, namun setengah jam kemudian ketika penulis sedang menggiring bola tiba-tiba salah seorang teman mendorong (entah niatan bercanda atau serius) hingga penulis terjatuh dan meyebabkan pergelangan tangan kanan penulis keseleo. Rasanya panas dan pegal luar biasa. Beruntung panitia menyediakan P3K, salah satunya ada Geliga Krim. Segera penulis oles dibagian yang sakit secukupnya. Pertama-tama efek keseleo dan balsem bercampur jadi satu, terasa sangat panas, namun lama kelamaan penulis menikmati. Rasa nyeri karena keseleo tidak begitu terasa, yang terasa justru efek panas krim. Sambil menikmati nunasa panas penulis mebaca khasiat pada bungkusnya disana tertera "Krim otot geliga adalah krim yang membantu meredakan rasa sakit dan nyeri pada punggung, pundak, nyeri pada persendian, kelelahan otot dan persendian, kram dan masalah otot lainnya. Krim otot geliga mudah digunakan, tidak lengket dan tidak menimbulkan noda pada pemakaian."

Besoknya, penulis sudah BebasPegal. Padahal, pengalaman penulis, ketika mengalami keseleo di tangan biasanya akan sakit lebih dari tiga hari, namun ini sudah membaik dalam jangka waktu sehari.

Hal yang ingin penulis tekankan disini adalah jangan sampai ketika bepergian kita tidak mempersiapkan apapun. Biasanya, ketika piknik, banyak orang yang mendapat kejutan seperti yang dialami penulis seperti jatuh, keseleo, pegal-pegal, nyeri otot dan lain sebagainya. Baik itu pada saat perjalanan maupun saat berada di lokasi pariwisata.  

Oleh karena itu jangan lupa siapkan geliga krim sebagai antisipasi jika mengalami sakit dan nyeri punggung, pundak, nyeri pada persendian, keseleo, kram dan masalah otot lainnya. Adapun komposisinya sebagai berikut:

Setiap 1 gram mengandung:

Metyl Salicylate 160 mg

Menthol 55 mg

Camphor 33 mg

Sampai saat ini, ketika penulis melakukan kegiatan piknik kantor maupun piknik "iseng" bersama teman  tidak lupa membawa geliga krim sehingga kegiatan piknik penulis dapat disebut sebagai JalanAsikGeliga. Inilah beberapa tips persiapan piknik penulis (baca: ala gue). Apabila ada yang mau menambahi bisa share di kolom kementar.

                                                            ****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun