KONSEP EVOLUSI CHARLES DARWIN DALAM DINAMIKA KOSMOS
- Pendahuluan
Pembahasan tentang manusia merupakan suatu obyek menarik yang akan terus dikaji dalam setiap dimensi ruang dan waktu. Bahwasan eksistensi manusia tidak dapat dilepas-pisahkan dalam ruang dan waktu.Â
Setiap disiplin ilmu juga pada hakikatnya mempelajari dimensi-dimensi tertentu dari manusia. Psikologi membahas alam pikiran manusia, ekonomi membahas masalah kesejahteraan manusia, biologi membahas masalah fisiologis manusia, filsafat membahas proses pencarian manusia kepada kebijaksanaan, sosiologi membahas kehidupan sosial manusia dan politik yang membahas tentang kekuasaan pada manusia.Â
Hal ini mau menegaskan bahwa manusia adalah obyek yang akan terus dikaji dalam setiap kurun ruang dan waktu. Sebagai obyek kajian, pembahasan tentang manusia terus mengalami perkembangan. Sejak dahulu para filsuf , baik filsuf Yunani (Plato, Aristoteles, Descartes) maupun filsuf Barat (Hobbes, Freud, Maslow, Darwin, Rousseau, Nietzche) telah membahas tentang manusia. Namun menurut Murthada Muthahhari pembahasan itu belumlah tuntas.Â
Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan manusia terhadap hakikatnya sendiri. Lebih lanjut Alexis Carrel dalam bukunya Man,The Unknown mengemukakan bahwa kendatipun manusia memiliki perbendaharaan yang cukup banyak dari hasil penelitian tentang manusia dari para ilmuwan, filsuf, sejarawan, sastrawan dan para ahli dibidang kerohanian, namun manusia hanya mampu mengetahui beberapa segi tertentu dari dirinya tanpa mengetahui manusia secara utuh. Hal ini disebabkan karena beragam pemikiran dan pandangan subyektivitas yang tak terhindarkan.
Pandangan dan kajian tentang eksistensi manusia akan berbeda-beda dari setiap perspektif tertentu. Berbagai teori dan ilmu digunakan untuk dapat mencapai pemahaman yang benar akan hakikat keberadaan manusia itu sendiri. Bahwa sebuah teori ilmiah, mencoba menelaah eksistensi manusia melalui proses perubahan secara evolutif dari bentuk yang paling sederhana sampai pada bentuk yang paling sempurna. Teori ini kemudian dikenal sebagai teori evolusi.Â
Dalam teori ini dikatakan bahwa asal usul manusia itu berasal dari kera. Pernyataan ini menjadikan teori ini sebagai teori polemis yang berkepanjangan di antara para ilmuwan besar.Â
Dari awal munculnya teori ini hingga sekarang, terus mengalami pro-kontra yang tidak dapat dihindarkan. Setiap ilmuan berjuang mengajukan pandangan, pendapat dan argumentasi mereka dengan kelengkapan intelektual dan dasar yang kuat berdasarkan latar belakang keilmuan mereka. Â Tentunya teori evolusi akan sangat dibenarkan oleh para ilmuan yang bergerak di bidang sains walaupun ada sebagian yang tidak setuju.
Dalam ilmu sejarah, evolusi diartikan sebagai perkembangan sosial, ekonomi dan politik yang berjalan sedikit tanpa adanya unsur paksaan. Sedangkan dalam ilmu alam, evolusi diartikan sebagai perkembangan berangsur-angsur dari benda yang sederhana menuju benda yang paling sederhana.Â
Berdasarkan pengertian di atas ini conger mengajukan suatu deskripsi yang mengatakan bahwa inti dari evolusi itu mencakup empat hal yaitu: perubahan dalam waktu, urut-urutan, sebab musabab yang terkandung didalamnya dan sintesis yang kreatif.
- Pembahasan
Secara etimologis evolusi berasal dari bahasa latin : "e" yang artinya "luar" dan volvere" Â yang artinya " bergulung". Maka secara harafiah evolusi berarti keadaan berkembang atau keadaan bertumbuh. Pengertian lainnya adalah perkembangan tahap demi tahap yang dilawankan dengan tidak adanya perubahan sama sekali atau perubahan yang menjembatani kesenjangan.