ku tatap langit - langit kamar ku yang memang tak lagi berwana putih.tatapan mata ku kosong dan terdiam sambil mendengarkan dentingan lagu shela on 7, pria kesepian.minuman kaleng yang telah kosong terdampar di sudut kamar ku yang hanya berukuran 4 X 3 meter itu.Asap rokok terus ku hembuskan dari mulut dan hidung ku. oh...terasa ku telah hempaskan beban hidup ku seiring ku hempaskan pula asap rokok ke udara luas sana. Aku mulai menatap suasana langit dari jendela kamar ku. Terlihat bulan separuh yang terhalang oleh ranting - ranting pepohonan yang tumbuh di halaman depan kamar ku. Jarum jam di kamar ku sudah menunjukan pukul 23.15 wib.
Tak jarang ku melewatkan malam minggu sendiri seperti ini, itu terjadi bukan lantaran aku seorang jomblo. sebetulnya sejak dua tahun lalu aku telah resmi melepas status jomblo ku. berawal pertemuan pertama kami di kantin kampus.
"ndri, liat deh cewe bondol di depan lu kayanya ngeliatin lu terus deh dari tadi." kata sari teman wanita ku berbisik, sambil menyenggol kaki ku dari kolong meja kantin.
"yang pake kemeja itu?" kata ku setelah melihat wanita itu.
"iya itu yang bondol.... manis tuh ndri, dari tadi kayanya dia ngeliatin lu terus deh naksir kali tuh...!" kata sari lagi sambil tersenyum dan menggoda ku.
"iya ya dia ngelirik gue sar....!!" kata ku pada sari sambil terus menyantap makan siang kami.
wanita itu memang manis menurut ku, rambut bondolnya terlihat serasi dengan kulit putihnya. Belum lagi saat ia tersenyum dan memperlihatkan gigi gingsulnya.
jantung ku berdebar tak seperti biasanya, rasa hati tak bisa ku pungkiri lagi mungkin ini yang di namalam love at first sight. maklum lah aku sangat minim pengalaman dalam urusan cinta. Karena sewaktu SMA bunda ku selalu melarang untuk pacaran, dan kini aku baru saja mengantongi SIP alias Surat Ijin Pacaran lantaran aku sudah menjadi seorang mahasiswa. wanita itu asyik duduk menyendiri sambil menikmati juice alpukatnya yang diletakkan di meja persegi empat.
"sar makanan ini gue yang bayar." kata ku pelan.
"hah...ada apaa nih!!!" kata sari curiga.
"ia gue yang bayar semua, asal lu dapetin nomor hp cewe itu." kata ku pelan dan sesekali melihat ke arah wanita bondol itu yang persis duduk di depan meja ku.
sari pun yang sedang duduk di samping ku, beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah wanita itu, lalu aku melihat sari menyapa wanita itu dan ia duduk di samping wanita itu.Entah apa yang meraka bicarakan yang jelas Sari kembali sambil membawa sebuah no hp pada ku.
"sayang.....nanti malem kita jadi nonton kan?" tanya ku pada uchi.
"oh iya yank, kayanya aku gak bisa deh...gimana kalo besok malem aja yah.!" kata uchi pada ku.
ya...begitu lah yang sering aku alami selama pacaran denga uchi si bondol yang ku kenal di kantin kampus tahun lalu. uchi lebih sering mengabiskan waktu bersama teman - temanya. Beruntug temannya yang sering jalan bereng dengannya itu wanita semua. aku tidak bisa membayangkan bila temannya itu laki - laki.
selain jalan bareng teman satu fakultasnya, uchi juga sering jalan bersama teman ku Sari. Pertemuan tahun lalu, bukan hanya membuat kami pacaran tapi juga membuat sari dan uchi saling mengenal. Bahkan setahu ku uchi dan Sari pernah beberapa kali jalan bareng.
jangankan jalan bareng bersama ku, sms setiap harinya saja kalo bukan aku yang mulai dia tak pernah sms, Seandainya di bales pun uchi hanya mengirim sms yang datar datar saja. berapa kali aku sms dia hanya untuk sekedar menanyakan sudah makan atau belum tiap harinya. perasaan iri kerap kali datang menghantui saat aku melihat sepasang muda mudi yang tengah bermesraan di Mall atau kampus.
Memang hal yang aku alami ini sungguh tak sewajar yang di alami oleh sepasang muda mudi yang tengah mabuk asmara. Aku masih mencari waktu yang pas untuk menyampaikan tentang kegundahan hati ini pada uchi.
"tok tok.....tok....tok....!"
oh astaga.....matahari rimbun yang meranggas bersama doa ku semalam telah hadir lagi untuk mengganti dengan hari yang baru. Ku terbangun mendengar suara ketukan pintu kamar ku.
"andri.....bangun.....gak kuliah lo......!" teriak kakak perempuan ku dari balik pintu kamar ku.
kamar ku masih seperti suasana semalam, ya ampun...aku benar benar letih semalam sampai pintu jendela pun lupa ku tutup. dengan nyawa yang belum sepenuhnya menyatu, ku gerakan tangan ku mencari hp dengan mata yang masih terasa berat untuk di buka.ternyata ada satu pesan dan yang tak lain itu dari Uchi.
huh...seperti biasa uchi mengundur pertemuan kami siang ini menjadi malam.
yank Qta nonton'a tar mlm aja y...
coz sari minta temenin beli make up
tar mlm km langsung ke rmh Q aja
Pukul tujuh malam, ku nyalakan sepeda motor ku yang hampir lunas dan ku laju di tengah terangnya lampu kota jakarta di malam hari. Angin malam begitu terasa seiring rintik hujan mulai berjatuhan. ketika aku tiba di depan perumahan tampat uchi tinggal aku menerima sms dari uchi lagi. Dan lagi - lagi uchi membuat aku semakin geram dengan kelakuannya. Dia membatalkan pertemuan di malam itu. oh astaga.....pikiran ku berlari maraton dalam benak ku. diri ini tak kuasa menahan sabar. uchi bilang dia masih di Mall bersama Sari. Karena aku sudah terlanjur di depan perumahan tempat uchi tinggal, maka aku putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dan menunggu uchi di rumahnya. Dengan perasaan dongkol ku laju kembali sepeda motor kesayanga ku itu. sampai di depan rumah uchi ku parkir sepeda motor ku di depan gerbang rumah uchi. Ku lihat pintu rumah uchi tak tertutup, ku berfikir ada tamu atau kedua orang tua uchi sedang duduk duduk di ruang tamu. maka ku putuskan untuk menuju pintu ke ruang tamu. Namun setelah aku berada tepat di depan pintu dan melihat siapa yang berada di ruang tamu itu, betapa kagetnya aku.....!bagai tersambar petir di siang bolong......!!
aku melihat dua wanita sedang bercumbu mesra sambil saling merangkul satu sama lainnya di atas sofa ruang tamu. oh Tuhan....!aku harap aku terbangun dari mimpi buruk ku, aku tak percaya melihat pacar ku Uchi begitu menikmati cumbuan dari teman ku Sari.
uchi tinggal, aka aku putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dan menunggu uchi di rumahnya. Dengan perasaan dongkol ku laju kembali sepeda motor kesayanga ku itu. sampai di depan rumah uchi ku parkir sepeda motor ku di depan gerbang rumah uchi. Ku lihat pintu rumah uchi tak tertutup, ku berfikir ada tamu atau kedua orang tua uchi sedang duduk duduk di ruang tamu. maka ku putuskan untuk menuju pintu ke ruang tamu dan meminta ijin untuk menunggu uchi. Namun setelah aku berada tepat di depan pintu dan melihat siapa yang berada di ruang tamu itu, betapa kagetnya aku.....!bagai tersambar petir di siang bolong......!! aku melihat dua wanita sedang bercumbu mesra sambil saling merangkul satu sama lainnya di atas sofa ruang tamu. oh Tuhan....!aku harap aku terbangun dari mimpi buruk ku, aku tak percaya
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
depan pintu dan melihat siapa yang berada di ruang tamu itu, betapa kagetnya aku.....!bagai tersambar petir di siang bolong......!! aku melihat dua wanita sedang bercumbu mesra sambil saling merangkul satu sama lainnya di atas sofa ruang tamu. oh Tuhan....!aku harap aku terbangun dari mimpi buruk ku, aku tak percaya melihat pacar ku Uchi begitu menikmati cumbuan dari teman ku Sar
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
ku tatap langit - langit kamar ku yang memang tak lagi berwana putih.tatapan mata ku kosong dan terdiam sambil mendengarkan dentingan lagu shela on 7, pria kesepian.minuman kaleng yang telah kosong terdampar di sudut kamar ku yang hanya berukuran 4 X 3 meter itu.Asap rokok terus ku hembuskan dari mulut dan hidung ku. oh...terasa ku telah hempaskan beban hidup ku seiring ku hempaskan pula asap rokok ke udara luas sana. Aku mulai menatap suasana langit dari jendela kamar ku. Terlihat bulan separuh yang terhalang oleh ranting - ranting pepohonan yang tumbuh di halaman depan kamar ku.Jarum jam di kamar ku sudah menunjukan pukul 23.15 wib. Tak jarang ku melewatkan malam minggu sendiri seperti ini, itu terjadi bukan lantaran aku seorang jomblo. sebetulnya sejak dua tahun lalu aku telah resmi melepas status jomblo ku. berawal pertemuan pertama kami di kantin kampus. "ndri, liat deh cewe bondol di depan lu kayanya ngeliatin lu terus deh dari tadi." kata sari teman wanita ku berbisik, sambil menyenggol kaki ku dari kolong meja kantin. "yang pake kemeja itu?" kata ku setelah melihat wanita itu. "ia itu yang bondol.... manis tuh ndri, dari tadi kayanya dia ngeliatin lu terus deh naksir kali tuh...!" kata sari lagi sambil tersenyum dan menggoda ku. "iya ya dia ngelirik gue sar....!!" kata ku pada sari sambil terus menyantap makan siang kami. wanita itu memang manis menurut ku, rambut bondolnya terlihat serasi dengan kulit putihnya. Belum lagi saat ia tersenyum dan memperlihatkan gigi gingsulnya. jantung ku berdebar tak seperti biasanya, rasa hati tai bisa ku pungkiri lagi mungkin ini yang di namalam love at first sight. maklum lah aku sangat minim pengalaman dalam urusan cinta. Karena sewaktu SMA bunda ku selalu melarang ku untuk pacaran, dan kini aku baru saja mengantongi SIP alias Surat Ijin Pacaran lantaran aku sudah menjadi seorang mahasiswa. wanita itu asyik duduk menyendiri sambil menikmati juice alpukatnya yang diletakkan di meja persegi empat. "sar makanan ini gue yang bayar." kata ku pelan. "hah...ada apaa nih!!!" kata sari curiga. "ia gue yang bayar semua, asal lu dapetin nomor hp cewe itu." kata ku pelan dan sesekali melihat ke arah wanita bondol itu yang persis duduk di depan meja ku. sari pun yang sedang duduk di samping ku, beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah wanita itu, lalu aku melihat sari menyapa wanita itu dan ia duduk di samping wanita itu.Entah apa yang meraka bicarakan yang jelas Sari kembali sambil membawa sebuah no hp pada ku. "sayang.....nanti malem kita jadi nonton kan?" tanya ku pada uchi. "oh iya yank, kayanya aku gak bisa deh...gimana kalo besok malem aja yah.!" kata uchi pada ku. ya...begitu lah yang sering aku alami selama pacaran denga uchi si bondol yang ku kenal di kantin kampus tahun lalu. uchi lebih sering mengabiskan waktu bersama teman - temanya. Beruntug temannya yang sering jalan bereng dengannya itu wanita semua. aku tidak bisa membayangkan bila temannya itu laki - laki. selain jalan bareng teman satu fakultasnya, uchi juga sering jalan bersama teman ku Sari. Pertemuan tahun lalu, bukan hanya membuat kami pacaran tapi juga membuat sari da uchi saling mengenal. Bahkan setahu ku uchi dan Sari pernah beberapa kali jalan bareng. jangankan jalan bareng bersama ku, sms setiap harinya saja kalo bukan aku yang mulai dia tak pernah sms Seandainya di bales pun uchi hanya mengirim sms yang datar datar saja. berapa kali aku sms dia hanya untuk sekedar menanyakan sudah makan atau belum tiap harinya. perasaan iri kerap kali datang menghantui saat aku melihat sepasang muda mudi yang tengah bermesraan di Mall atau kampus. Memang hal yang aku alami ini sungguh tak sewajar yang di alami oleh sepasang muda mudi yang tengah mabuk asmara. Aku masih mencari waktu yang pas untuk menyampaikan tentang kegundahan hati ini pada uchi. "tok tok.....tok....tok....!" oh astaga.....matahari rimbun yang meranggas bersama doa ku semalam telah hadir lagi untuk mengganti dengan hari yang baru. Ku terbangun mendengar suara ketukan pintu kamar ku. "andri.....bangun.....gak kuliah lo......!" teriak kakak perempuan ku dari balik pintu kamar ku. kamar ku masih seperti suasana semalam, ya ampun...aku benar benar letih semalam sampai pintu jendela pun lupa ku tutup. dengan nyawa yang belum sepenuhnya menyatu, ku gerakan tangan ku mencari hp dengan mata yang masih terasa berat untuk di buka.ternyata ada satu pesan dan yang tak lain itu dari Uchi. huh...seperti biasa uchi mengundur pertemuan kami siang ini menjadi malam. yank Qta nonton'a tar mlm aja y... coz sari minta temenin beli make up tar mlm km langsung ke rmh Q aja Pukul tujuh malam, ku nyalakan sepeda motor ku yang hampir lunas dan ku laju di tengah terangnya lampu kota jakarta di malam hari. Angin malam begitu terasa seiring rintik hujan mulai berjatuhan. ketika aku tiba di depan perumahan tampat uchi tinggal aku menerima sms dari uchi lagi. Dan lagi - lagi uchi membuat aku semakin geram dengan kelakuannya. Dia membatalkan pertemuan di malam itu. oh astaga.....pikiran ku berlari maraton dalam benak ku. diri ini tak kuasa menahan sabar. uchi bilang dia masih di Mall bersama Sari. Karena aku sudah terlanjur di depan perumahan tempat uchi tinggal, aka aku putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dan menunggu uchi di rumahnya. Dengan perasaan dongkol ku laju kembali sepeda motor kesayanga ku itu. sampai di depan rumah uchi ku parkir sepeda motor ku di depan gerbang rumah uchi. Ku lihat pintu rumah uchi tak tertutup, ku berfikir ada tamu atau kedua orang tua uchi sedang duduk duduk di ruang tamu. maka ku putuskan untuk menuju pintu ke ruang tamu dan meminta ijin untuk menunggu uchi. Namun setelah aku berada tepat di depan pintu dan melihat siapa yang berada di ruang tamu itu, betapa kagetnya aku.....!bagai tersambar petir di siang bolong......!! aku melihat dua wanita sedang bercumbu mesra sambil saling merangkul satu sama lainnya di atas sofa ruang tamu. oh Tuhan....!aku harap aku terbangun dari mimpi buruk ku, aku tak percaya melihat pacar ku Uchi begitu menikmati cumbuan dari teman ku Sari
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
ku tatap langit - langit kamar ku yang memang tak lagi berwana putih.tatapan mata ku kosong dan terdiam sambil mendengarkan dentingan lagu shela on 7, pria kesepian.minuman kaleng yang telah kosong terdampar di sudut kamar ku yang hanya berukuran 4 X 3 meter itu.Asap rokok terus ku hembuskan dari mulut dan hidung ku. oh...terasa ku telah hempaskan beban hidup ku seiring ku hempaskan pula asap rokok ke udara luas sana. Aku mulai menatap suasana langit dari jendela kamar ku. Terlihat bulan separuh yang terhalang oleh ranting - ranting pepohonan yang tumbuh di halaman depan kamar ku.Jarum jam di kamar ku sudah menunjukan pukul 23.15 wib. Tak jarang ku melewatkan malam minggu sendiri seperti ini, itu terjadi bukan lantaran aku seorang jomblo. sebetulnya sejak dua tahun lalu aku telah resmi melepas status jomblo ku. berawal pertemuan pertama kami di kantin kampus. "ndri, liat deh cewe bondol di depan lu kayanya ngeliatin lu terus deh dari tadi." kata sari teman wanita ku berbisik, sambil menyenggol kaki ku dari kolong meja kantin. "yang pake kemeja itu?" kata ku setelah melihat wanita itu. "ia itu yang bondol.... manis tuh ndri, dari tadi kayanya dia ngeliatin lu terus deh naksir kali tuh...!" kata sari lagi sambil tersenyum dan menggoda ku. "iya ya dia ngelirik gue sar....!!" kata ku pada sari sambil terus menyantap makan siang kami. wanita itu memang manis menurut ku, rambut bondolnya terlihat serasi dengan kulit putihnya. Belum lagi saat ia tersenyum dan memperlihatkan gigi gingsulnya. jantung ku berdebar tak seperti biasanya, rasa hati tai bisa ku pungkiri lagi mungkin ini yang di namalam love at first sight. maklum lah aku sangat minim pengalaman dalam urusan cinta. Karena sewaktu SMA bunda ku selalu melarang ku untuk pacaran, dan kini aku baru saja mengantongi SIP alias Surat Ijin Pacaran lantaran aku sudah menjadi seorang mahasiswa. wanita itu asyik duduk menyendiri sambil menikmati juice alpukatnya yang diletakkan di meja persegi empat. "sar makanan ini gue yang bayar." kata ku pelan. "hah...ada apaa nih!!!" kata sari curiga. "ia gue yang bayar semua, asal lu dapetin nomor hp cewe itu." kata ku pelan dan sesekali melihat ke arah wanita bondol itu yang persis duduk di depan meja ku. sari pun yang sedang duduk di samping ku, beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah wanita itu, lalu aku melihat sari menyapa wanita itu dan ia duduk di samping wanita itu.Entah apa yang meraka bicarakan yang jelas Sari kembali sambil membawa sebuah no hp pada ku. "sayang.....nanti malem kita jadi nonton kan?" tanya ku pada uchi. "oh iya yank, kayanya aku gak bisa deh...gimana kalo besok malem aja yah.!" kata uchi pada ku. ya...begitu lah yang sering aku alami selama pacaran denga uchi si bondol yang ku kenal di kantin kampus tahun lalu. uchi lebih sering mengabiskan waktu bersama teman - temanya. Beruntug temannya yang sering jalan bereng dengannya itu wanita semua. aku tidak bisa membayangkan bila temannya itu laki - laki. selain jalan bareng teman satu fakultasnya, uchi juga sering jalan bersama teman ku Sari. Pertemuan tahun lalu, bukan hanya membuat kami pacaran tapi juga membuat sari da uchi saling mengenal. Bahkan setahu ku uchi dan Sari pernah beberapa kali jalan bareng. jangankan jalan bareng bersama ku, sms setiap harinya saja kalo bukan aku yang mulai dia tak pernah sms Seandainya di bales pun uchi hanya mengirim sms yang datar datar saja. berapa kali aku sms dia hanya untuk sekedar menanyakan sudah makan atau belum tiap harinya. perasaan iri kerap kali datang menghantui saat aku melihat sepasang muda mudi yang tengah bermesraan di Mall atau kampus. Memang hal yang aku alami ini sungguh tak sewajar yang di alami oleh sepasang muda mudi yang tengah mabuk asmara. Aku masih mencari waktu yang pas untuk menyampaikan tentang kegundahan hati ini pada uchi. "tok tok.....tok....tok....!" oh astaga.....matahari rimbun yang meranggas bersama doa ku semalam telah hadir lagi untuk mengganti dengan hari yang baru. Ku terbangun mendengar suara ketukan pintu kamar ku. "andri.....bangun.....gak kuliah lo......!" teriak kakak perempuan ku dari balik pintu kamar ku. kamar ku masih seperti suasana semalam, ya ampun...aku benar benar letih semalam sampai pintu jendela pun lupa ku tutup. dengan nyawa yang belum sepenuhnya menyatu, ku gerakan tangan ku mencari hp dengan mata yang masih terasa berat untuk di buka.ternyata ada satu pesan dan yang tak lain itu dari Uchi. huh...seperti biasa uchi mengundur pertemuan kami siang ini menjadi malam. yank Qta nonton'a tar mlm aja y... coz sari minta temenin beli make up tar mlm km langsung ke rmh Q aja Pukul tujuh malam, ku nyalakan sepeda motor ku yang hampir lunas dan ku laju di tengah terangnya lampu kota jakarta di malam hari. Angin malam begitu terasa seiring rintik hujan mulai berjatuhan. ketika aku tiba di depan perumahan tampat uchi tinggal aku menerima sms dari uchi lagi. Dan lagi - lagi uchi membuat aku semakin geram dengan kelakuannya. Dia membatalkan pertemuan di malam itu. oh astaga.....pikiran ku berlari maraton dalam benak ku. diri ini tak kuasa menahan sabar. uchi bilang dia masih di Mall bersama Sari. Karena aku sudah terlanjur di depan perumahan tempat uchi tinggal, aka aku putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dan menunggu uchi di rumahnya. Dengan perasaan dongkol ku laju kembali sepeda motor kesayanga ku itu. sampai di depan rumah uchi ku parkir sepeda motor ku di depan gerbang rumah uchi. Ku lihat pintu rumah uchi tak tertutup, ku berfikir ada tamu atau kedua orang tua uchi sedang duduk duduk di ruang tamu. maka ku putuskan untuk menuju pintu ke ruang tamu dan meminta ijin untuk menunggu uchi. Namun setelah aku berada tepat di depan pintu dan melihat siapa yang berada di ruang tamu itu, betapa kagetnya aku.....!bagai tersambar petir di siang bolong......!! aku melihat dua wanita sedang bercumbu mesra sambil saling merangkul satu sama lainnya di atas sofa ruang tamu. oh Tuhan....!aku harap aku terbangun dari mimpi buruk ku, aku tak percaya melihat pacar ku Uchi begitu menikmati cumbuan dari teman ku Sari
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
ku tatap langit - langit kamar ku yang memang tak lagi berwana putih.tatapan mata ku kosong dan terdiam sambil mendengarkan dentingan lagu shela on 7, pria kesepian.minuman kaleng yang telah kosong terdampar di sudut kamar ku yang hanya berukuran 4 X 3 meter itu.Asap rokok terus ku hembuskan dari mulut dan hidung ku. oh...terasa ku telah hempaskan beban hidup ku seiring ku hempaskan pula asap rokok ke udara luas sana. Aku mulai menatap suasana langit dari jendela kamar ku. Terlihat bulan separuh yang terhalang oleh ranting - ranting pepohonan yang tumbuh di halaman depan kamar ku.Jarum jam di kamar ku sudah menunjukan pukul 23.15 wib. Tak jarang ku melewatkan malam minggu sendiri seperti ini, itu terjadi bukan lantaran aku seorang jomblo. sebetulnya sejak dua tahun lalu aku telah resmi melepas status jomblo ku. berawal pertemuan pertama kami di kantin kampus. "ndri, liat deh cewe bondol di depan lu kayanya ngeliatin lu terus deh dari tadi." kata sari teman wanita ku berbisik, sambil menyenggol kaki ku dari kolong meja kantin. "yang pake kemeja itu?" kata ku setelah melihat wanita itu. "ia itu yang bondol.... manis tuh ndri, dari tadi kayanya dia ngeliatin lu terus deh naksir kali tuh...!" kata sari lagi sambil tersenyum dan menggoda ku. "iya ya dia ngelirik gue sar....!!" kata ku pada sari sambil terus menyantap makan siang kami. wanita itu memang manis menurut ku, rambut bondolnya terlihat serasi dengan kulit putihnya. Belum lagi saat ia tersenyum dan memperlihatkan gigi gingsulnya. jantung ku berdebar tak seperti biasanya, rasa hati tai bisa ku pungkiri lagi mungkin ini yang di namalam love at first sight. maklum lah aku sangat minim pengalaman dalam urusan cinta. Karena sewaktu SMA bunda ku selalu melarang ku untuk pacaran, dan kini aku baru saja mengantongi SIP alias Surat Ijin Pacaran lantaran aku sudah menjadi seorang mahasiswa. wanita itu asyik duduk menyendiri sambil menikmati juice alpukatnya yang diletakkan di meja persegi empat. "sar makanan ini gue yang bayar." kata ku pelan. "hah...ada apaa nih!!!" kata sari curiga. "ia gue yang bayar semua, asal lu dapetin nomor hp cewe itu." kata ku pelan dan sesekali melihat ke arah wanita bondol itu yang persis duduk di depan meja ku. sari pun yang sedang duduk di samping ku, beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah wanita itu, lalu aku melihat sari menyapa wanita itu dan ia duduk di samping wanita itu.Entah apa yang meraka bicarakan yang jelas Sari kembali sambil membawa sebuah no hp pada ku. "sayang.....nanti malem kita jadi nonton kan?" tanya ku pada uchi. "oh iya yank, kayanya aku gak bisa deh...gimana kalo besok malem aja yah.!" kata uchi pada ku. ya...begitu lah yang sering aku alami selama pacaran denga uchi si bondol yang ku kenal di kantin kampus tahun lalu. uchi lebih sering mengabiskan waktu bersama teman - temanya. Beruntug temannya yang sering jalan bereng dengannya itu wanita semua. aku tidak bisa membayangkan bila temannya itu laki - laki. selain jalan bareng teman satu fakultasnya, uchi juga sering jalan bersama teman ku Sari. Pertemuan tahun lalu, bukan hanya membuat kami pacaran tapi juga membuat sari da uchi saling mengenal. Bahkan setahu ku uchi dan Sari pernah beberapa kali jalan bareng. jangankan jalan bareng bersama ku, sms setiap harinya saja kalo bukan aku yang mulai dia tak pernah sms Seandainya di bales pun uchi hanya mengirim sms yang datar datar saja. berapa kali aku sms dia hanya untuk sekedar menanyakan sudah makan atau belum tiap harinya. perasaan iri kerap kali datang menghantui saat aku melihat sepasang muda mudi yang tengah bermesraan di Mall atau kampus. Memang hal yang aku alami ini sungguh tak sewajar yang di alami oleh sepasang muda mudi yang tengah mabuk asmara. Aku masih mencari waktu yang pas untuk menyampaikan tentang kegundahan hati ini pada uchi. "tok tok.....tok....tok....!" oh astaga.....matahari rimbun yang meranggas bersama doa ku semalam telah hadir lagi untuk mengganti dengan hari yang baru. Ku terbangun mendengar suara ketukan pintu kamar ku. "andri.....bangun.....gak kuliah lo......!" teriak kakak perempuan ku dari balik pintu kamar ku. kamar ku masih seperti suasana semalam, ya ampun...aku benar benar letih semalam sampai pintu jendela pun lupa ku tutup. dengan nyawa yang belum sepenuhnya menyatu, ku gerakan tangan ku mencari hp dengan mata yang masih terasa berat untuk di buka.ternyata ada satu pesan dan yang tak lain itu dari Uchi. huh...seperti biasa uchi mengundur pertemuan kami siang ini menjadi malam. yank Qta nonton'a tar mlm aja y... coz sari minta temenin beli make up tar mlm km langsung ke rmh Q aja Pukul tujuh malam, ku nyalakan sepeda motor ku yang hampir lunas dan ku laju di tengah terangnya lampu kota jakarta di malam hari. Angin malam begitu terasa seiring rintik hujan mulai berjatuhan. ketika aku tiba di depan perumahan tampat uchi tinggal aku menerima sms dari uchi lagi. Dan lagi - lagi uchi membuat aku semakin geram dengan kelakuannya. Dia membatalkan pertemuan di malam itu. oh astaga.....pikiran ku berlari maraton dalam benak ku. diri ini tak kuasa menahan sabar. uchi bilang dia masih di Mall bersama Sari. Karena aku sudah terlanjur di depan perumahan tempat uchi tinggal, aka aku putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dan menunggu uchi di rumahnya. Dengan perasaan dongkol ku laju kembali sepeda motor kesayanga ku itu. sampai di depan rumah uchi ku parkir sepeda motor ku di depan gerbang rumah uchi. Ku lihat pintu rumah uchi tak tertutup, ku berfikir ada tamu atau kedua orang tua uchi sedang duduk duduk di ruang tamu. maka ku putuskan untuk menuju pintu ke ruang tamu dan meminta ijin untuk menunggu uchi. Namun setelah aku berada tepat di depan pintu dan melihat siapa yang berada di ruang tamu itu, betapa kagetnya aku.....!bagai tersambar petir di siang bolong......!! aku melihat dua wanita sedang bercumbu mesra sambil saling merangkul satu sama lainnya di atas sofa ruang tamu. oh Tuhan....!aku harap aku terbangun dari mimpi buruk ku, aku tak percaya melihat pacar ku Uchi begitu menikmati cumbuan dari teman ku Sari
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
ku tatap langit - langit kamar ku yang memang tak lagi berwana putih.tatapan mata ku kosong dan terdiam sambil mendengarkan dentingan lagu shela on 7, pria kesepian.minuman kaleng yang telah kosong terdampar di sudut kamar ku yang hanya berukuran 4 X 3 meter itu.Asap rokok terus ku hembuskan dari mulut dan hidung ku. oh...terasa ku telah hempaskan beban hidup ku seiring ku hempaskan pula asap rokok ke udara luas sana. Aku mulai menatap suasana langit dari jendela kamar ku. Terlihat bulan separuh yang terhalang oleh ranting - ranting pepohonan yang tumbuh di halaman depan kamar ku.Jarum jam di kamar ku sudah menunjukan pukul 23.15 wib. Tak jarang ku melewatkan malam minggu sendiri seperti ini, itu terjadi bukan lantaran aku seorang jomblo. sebetulnya sejak dua tahun lalu aku telah resmi melepas status jomblo ku. berawal pertemuan pertama kami di kantin kampus. "ndri, liat deh cewe bondol di depan lu kayanya ngeliatin lu terus deh dari tadi." kata sari teman wanita ku berbisik, sambil menyenggol kaki ku dari kolong meja kantin. "yang pake kemeja itu?" kata ku setelah melihat wanita itu. "ia itu yang bondol.... manis tuh ndri, dari tadi kayanya dia ngeliatin lu terus deh naksir kali tuh...!" kata sari lagi sambil tersenyum dan menggoda ku. "iya ya dia ngelirik gue sar....!!" kata ku pada sari sambil terus menyantap makan siang kami. wanita itu memang manis menurut ku, rambut bondolnya terlihat serasi dengan kulit putihnya. Belum lagi saat ia tersenyum dan memperlihatkan gigi gingsulnya. jantung ku berdebar tak seperti biasanya, rasa hati tai bisa ku pungkiri lagi mungkin ini yang di namalam love at first sight. maklum lah aku sangat minim pengalaman dalam urusan cinta. Karena sewaktu SMA bunda ku selalu melarang ku untuk pacaran, dan kini aku baru saja mengantongi SIP alias Surat Ijin Pacaran lantaran aku sudah menjadi seorang mahasiswa. wanita itu asyik duduk menyendiri sambil menikmati juice alpukatnya yang diletakkan di meja persegi empat. "sar makanan ini gue yang bayar." kata ku pelan. "hah...ada apaa nih!!!" kata sari curiga. "ia gue yang bayar semua, asal lu dapetin nomor hp cewe itu." kata ku pelan dan sesekali melihat ke arah wanita bondol itu yang persis duduk di depan meja ku. sari pun yang sedang duduk di samping ku, beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah wanita itu, lalu aku melihat sari menyapa wanita itu dan ia duduk di samping wanita itu.Entah apa yang meraka bicarakan yang jelas Sari kembali sambil membawa sebuah no hp pada ku. "sayang.....nanti malem kita jadi nonton kan?" tanya ku pada uchi. "oh iya yank, kayanya aku gak bisa deh...gimana kalo besok malem aja yah.!" kata uchi pada ku. ya...begitu lah yang sering aku alami selama pacaran denga uchi si bondol yang ku kenal di kantin kampus tahun lalu. uchi lebih sering mengabiskan waktu bersama teman - temanya. Beruntug temannya yang sering jalan bereng dengannya itu wanita semua. aku tidak bisa membayangkan bila temannya itu laki - laki. selain jalan bareng teman satu fakultasnya, uchi juga sering jalan bersama teman ku Sari. Pertemuan tahun lalu, bukan hanya membuat kami pacaran tapi juga membuat sari da uchi saling mengenal. Bahkan setahu ku uchi dan Sari pernah beberapa kali jalan bareng. jangankan jalan bareng bersama ku, sms setiap harinya saja kalo bukan aku yang mulai dia tak pernah sms Seandainya di bales pun uchi hanya mengirim sms yang datar datar saja. berapa kali aku sms dia hanya untuk sekedar menanyakan sudah makan atau belum tiap harinya. perasaan iri kerap kali datang menghantui saat aku melihat sepasang muda mudi yang tengah bermesraan di Mall atau kampus. Memang hal yang aku alami ini sungguh tak sewajar yang di alami oleh sepasang muda mudi yang tengah mabuk asmara. Aku masih mencari waktu yang pas untuk menyampaikan tentang kegundahan hati ini pada uchi. "tok tok.....tok....tok....!" oh astaga.....matahari rimbun yang meranggas bersama doa ku semalam telah hadir lagi untuk mengganti dengan hari yang baru. Ku terbangun mendengar suara ketukan pintu kamar ku. "andri.....bangun.....gak kuliah lo......!" teriak kakak perempuan ku dari balik pintu kamar ku. kamar ku masih seperti suasana semalam, ya ampun...aku benar benar letih semalam sampai pintu jendela pun lupa ku tutup. dengan nyawa yang belum sepenuhnya menyatu, ku gerakan tangan ku mencari hp dengan mata yang masih terasa berat untuk di buka.ternyata ada satu pesan dan yang tak lain itu dari Uchi. huh...seperti biasa uchi mengundur pertemuan kami siang ini menjadi malam. yank Qta nonton'a tar mlm aja y... coz sari minta temenin beli make up tar mlm km langsung ke rmh Q aja Pukul tujuh malam, ku nyalakan sepeda motor ku yang hampir lunas dan ku laju di tengah terangnya lampu kota jakarta di malam hari. Angin malam begitu terasa seiring rintik hujan mulai berjatuhan. ketika aku tiba di depan perumahan tampat uchi tinggal aku menerima sms dari uchi lagi. Dan lagi - lagi uchi membuat aku semakin geram dengan kelakuannya. Dia membatalkan pertemuan di malam itu. oh astaga.....pikiran ku berlari maraton dalam benak ku. diri ini tak kuasa menahan sabar. uchi bilang dia masih di Mall bersama Sari. Karena aku sudah terlanjur di depan perumahan tempat uchi tinggal, aka aku putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dan menunggu uchi di rumahnya. Dengan perasaan dongkol ku laju kembali sepeda motor kesayanga ku itu. sampai di depan rumah uchi ku parkir sepeda motor ku di depan gerbang rumah uchi. Ku lihat pintu rumah uchi tak tertutup, ku berfikir ada tamu atau kedua orang tua uchi sedang duduk duduk di ruang tamu. maka ku putuskan untuk menuju pintu ke ruang tamu dan meminta ijin untuk menunggu uchi. Namun setelah aku berada tepat di depan pintu dan melihat siapa yang berada di ruang tamu itu, betapa kagetnya aku.....!bagai tersambar petir di siang bolong......!! aku melihat dua wanita sedang bercumbu mesra sambil saling merangkul satu sama lainnya di atas sofa ruang tamu. oh Tuhan....!aku harap aku terbangun dari mimpi buruk ku, aku tak percaya melihat pacar ku Uchi begitu menikmati cumbuan dari teman ku Sari
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
ku tatap langit - langit kamar ku yang memang tak lagi berwana putih.tatapan mata ku kosong dan terdiam sambil mendengarkan dentingan lagu shela on 7, pria kesepian.minuman kaleng yang telah kosong terdampar di sudut kamar ku yang hanya berukuran 4 X 3 meter itu.Asap rokok terus ku hembuskan dari mulut dan hidung ku. oh...terasa ku telah hempaskan beban hidup ku seiring ku hempaskan pula asap rokok ke udara luas sana. Aku mulai menatap suasana langit dari jendela kamar ku. Terlihat bulan separuh yang terhalang oleh ranting - ranting pepohonan yang tumbuh di halaman depan kamar ku.Jarum jam di kamar ku sudah menunjukan pukul 23.15 wib. Tak jarang ku melewatkan malam minggu sendiri seperti ini, itu terjadi bukan lantaran aku seorang jomblo. sebetulnya sejak dua tahun lalu aku telah resmi melepas status jomblo ku. berawal pertemuan pertama kami di kantin kampus. "ndri, liat deh cewe bondol di depan lu kayanya ngeliatin lu terus deh dari tadi." kata sari teman wanita ku berbisik, sambil menyenggol kaki ku dari kolong meja kantin. "yang pake kemeja itu?" kata ku setelah melihat wanita itu. "ia itu yang bondol.... manis tuh ndri, dari tadi kayanya dia ngeliatin lu terus deh naksir kali tuh...!" kata sari lagi sambil tersenyum dan menggoda ku. "iya ya dia ngelirik gue sar....!!" kata ku pada sari sambil terus menyantap makan siang kami. wanita itu memang manis menurut ku, rambut bondolnya terlihat serasi dengan kulit putihnya. Belum lagi saat ia tersenyum dan memperlihatkan gigi gingsulnya. jantung ku berdebar tak seperti biasanya, rasa hati tai bisa ku pungkiri lagi mungkin ini yang di namalam love at first sight. maklum lah aku sangat minim pengalaman dalam urusan cinta. Karena sewaktu SMA bunda ku selalu melarang ku untuk pacaran, dan kini aku baru saja mengantongi SIP alias Surat Ijin Pacaran lantaran aku sudah menjadi seorang mahasiswa. wanita itu asyik duduk menyendiri sambil menikmati juice alpukatnya yang diletakkan di meja persegi empat. "sar makanan ini gue yang bayar." kata ku pelan. "hah...ada apaa nih!!!" kata sari curiga. "ia gue yang bayar semua, asal lu dapetin nomor hp cewe itu." kata ku pelan dan sesekali melihat ke arah wanita bondol itu yang persis duduk di depan meja ku. sari pun yang sedang duduk di samping ku, beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah wanita itu, lalu aku melihat sari menyapa wanita itu dan ia duduk di samping wanita itu.Entah apa yang meraka bicarakan yang jelas Sari kembali sambil membawa sebuah no hp pada ku. "sayang.....nanti malem kita jadi nonton kan?" tanya ku pada uchi. "oh iya yank, kayanya aku gak bisa deh...gimana kalo besok malem aja yah.!" kata uchi pada ku. ya...begitu lah yang sering aku alami selama pacaran denga uchi si bondol yang ku kenal di kantin kampus tahun lalu. uchi lebih sering mengabiskan waktu bersama teman - temanya. Beruntug temannya yang sering jalan bereng dengannya itu wanita semua. aku tidak bisa membayangkan bila temannya itu laki - laki. selain jalan bareng teman satu fakultasnya, uchi juga sering jalan bersama teman ku Sari. Pertemuan tahun lalu, bukan hanya membuat kami pacaran tapi juga membuat sari da uchi saling mengenal. Bahkan setahu ku uchi dan Sari pernah beberapa kali jalan bareng. jangankan jalan bareng bersama ku, sms setiap harinya saja kalo bukan aku yang mulai dia tak pernah sms Seandainya di bales pun uchi hanya mengirim sms yang datar datar saja. berapa kali aku sms dia hanya untuk sekedar menanyakan sudah makan atau belum tiap harinya. perasaan iri kerap kali datang menghantui saat aku melihat sepasang muda mudi yang tengah bermesraan di Mall atau kampus. Memang hal yang aku alami ini sungguh tak sewajar yang di alami oleh sepasang muda mudi yang tengah mabuk asmara. Aku masih mencari waktu yang pas untuk menyampaikan tentang kegundahan hati ini pada uchi. "tok tok.....tok....tok....!" oh astaga.....matahari rimbun yang meranggas bersama doa ku semalam telah hadir lagi untuk mengganti dengan hari yang baru. Ku terbangun mendengar suara ketukan pintu kamar ku. "andri.....bangun.....gak kuliah lo......!" teriak kakak perempuan ku dari balik pintu kamar ku. kamar ku masih seperti suasana semalam, ya ampun...aku benar benar letih semalam sampai pintu jendela pun lupa ku tutup. dengan nyawa yang belum sepenuhnya menyatu, ku gerakan tangan ku mencari hp dengan mata yang masih terasa berat untuk di buka.ternyata ada satu pesan dan yang tak lain itu dari Uchi. huh...seperti biasa uchi mengundur pertemuan kami siang ini menjadi malam. yank Qta nonton'a tar mlm aja y... coz sari minta temenin beli make up tar mlm km langsung ke rmh Q aja Pukul tujuh malam, ku nyalakan sepeda motor ku yang hampir lunas dan ku laju di tengah terangnya lampu kota jakarta di malam hari. Angin malam begitu terasa seiring rintik hujan mulai berjatuhan. ketika aku tiba di depan perumahan tampat uchi tinggal aku menerima sms dari uchi lagi. Dan lagi - lagi uchi membuat aku semakin geram dengan kelakuannya. Dia membatalkan pertemuan di malam itu. oh astaga.....pikiran ku berlari maraton dalam benak ku. diri ini tak kuasa menahan sabar. uchi bilang dia masih di Mall bersama Sari. Karena aku sudah terlanjur di depan perumahan tempat uchi tinggal, aka aku putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dan menunggu uchi di rumahnya. Dengan perasaan dongkol ku laju kembali sepeda motor kesayanga ku itu. sampai di depan rumah uchi ku parkir sepeda motor ku di depan gerbang rumah uchi. Ku lihat pintu rumah uchi tak tertutup, ku berfikir ada tamu atau kedua orang tua uchi sedang duduk duduk di ruang tamu. maka ku putuskan untuk menuju pintu ke ruang tamu dan meminta ijin untuk menunggu uchi. Namun setelah aku berada tepat di depan pintu dan melihat siapa yang berada di ruang tamu itu, betapa kagetnya aku.....!bagai tersambar petir di siang bolong......!! aku melihat dua wanita sedang bercumbu mesra sambil saling merangkul satu sama lainnya di atas sofa ruang tamu. oh Tuhan....!aku harap aku terbangun dari mimpi buruk ku, aku tak percaya melihat pacar ku Uchi begitu menikmati cumbuan dari teman ku Sari.
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
ku tatap langit - langit kamar ku yang memang tak lagi berwana putih.tatapan mata ku kosong dan terdiam sambil mendengarkan dentingan lagu shela on 7, pria kesepian.minuman kaleng yang telah kosong terdampar di sudut kamar ku yang hanya berukuran 4 X 3 meter itu.Asap rokok terus ku hembuskan dari mulut dan hidung ku. oh...terasa ku telah hempaskan beban hidup ku seiring ku hempaskan pula asap rokok ke udara luas sana. Aku mulai menatap suasana langit dari jendela kamar ku. Terlihat bulan separuh yang terhalang oleh ranting - ranting pepohonan yang tumbuh di halaman depan kamar ku.Jarum jam di kamar ku sudah menunjukan pukul 23.15 wib. Tak jarang ku melewatkan malam minggu sendiri seperti ini, itu terjadi bukan lantaran aku seorang jomblo. sebetulnya sejak dua tahun lalu aku telah resmi melepas status jomblo ku. berawal pertemuan pertama kami di kantin kampus. "ndri, liat deh cewe bondol di depan lu kayanya ngeliatin lu terus deh dari tadi." kata sari teman wanita ku berbisik, sambil menyenggol kaki ku dari kolong meja kantin. "yang pake kemeja itu?" kata ku setelah melihat wanita itu. "ia itu yang bondol.... manis tuh ndri, dari tadi kayanya dia ngeliatin lu terus deh naksir kali tuh...!" kata sari lagi sambil tersenyum dan menggoda ku. "iya ya dia ngelirik gue sar....!!" kata ku pada sari sambil terus menyantap makan siang kami. wanita itu memang manis menurut ku, rambut bondolnya terlihat serasi dengan kulit putihnya. Belum lagi saat ia tersenyum dan memperlihatkan gigi gingsulnya. jantung ku berdebar tak seperti biasanya, rasa hati tai bisa ku pungkiri lagi mungkin ini yang di namalam love at first sight. maklum lah aku sangat minim pengalaman dalam urusan cinta. Karena sewaktu SMA bunda ku selalu melarang ku untuk pacaran, dan kini aku baru saja mengantongi SIP alias Surat Ijin Pacaran lantaran aku sudah menjadi seorang mahasiswa. wanita itu asyik duduk menyendiri sambil menikmati juice alpukatnya yang diletakkan di meja persegi empat. "sar makanan ini gue yang bayar." kata ku pelan. "hah...ada apaa nih!!!" kata sari curiga. "ia gue yang bayar semua, asal lu dapetin nomor hp cewe itu." kata ku pelan dan sesekali melihat ke arah wanita bondol itu yang persis duduk di depan meja ku. sari pun yang sedang duduk di samping ku, beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah wanita itu, lalu aku melihat sari menyapa wanita itu dan ia duduk di samping wanita itu.Entah apa yang meraka bicarakan yang jelas Sari kembali sambil membawa sebuah no hp pada ku. "sayang.....nanti malem kita jadi nonton kan?" tanya ku pada uchi. "oh iya yank, kayanya aku gak bisa deh...gimana kalo besok malem aja yah.!" kata uchi pada ku. ya...begitu lah yang sering aku alami selama pacaran denga uchi si bondol yang ku kenal di kantin kampus tahun lalu. uchi lebih sering mengabiskan waktu bersama teman - temanya. Beruntug temannya yang sering jalan bereng dengannya itu wanita semua. aku tidak bisa membayangkan bila temannya itu laki - laki. selain jalan bareng teman satu fakultasnya, uchi juga sering jalan bersama teman ku Sari. Pertemuan tahun lalu, bukan hanya membuat kami pacaran tapi juga membuat sari da uchi saling mengenal. Bahkan setahu ku uchi dan Sari pernah beberapa kali jalan bareng. jangankan jalan bareng bersama ku, sms setiap harinya saja kalo bukan aku yang mulai dia tak pernah sms Seandainya di bales pun uchi hanya mengirim sms yang datar datar saja. berapa kali aku sms dia hanya untuk sekedar menanyakan sudah makan atau belum tiap harinya. perasaan iri kerap kali datang menghantui saat aku melihat sepasang muda mudi yang tengah bermesraan di Mall atau kampus. Memang hal yang aku alami ini sungguh tak sewajar yang di alami oleh sepasang muda mudi yang tengah mabuk asmara. Aku masih mencari waktu yang pas untuk menyampaikan tentang kegundahan hati ini pada uchi. "tok tok.....tok....tok....!" oh astaga.....matahari rimbun yang meranggas bersama doa ku semalam telah hadir lagi untuk mengganti dengan hari yang baru. Ku terbangun mendengar suara ketukan pintu kamar ku. "andri.....bangun.....gak kuliah lo......!" teriak kakak perempuan ku dari balik pintu kamar ku. kamar ku masih seperti suasana semalam, ya ampun...aku benar benar letih semalam sampai pintu jendela pun lupa ku tutup. dengan nyawa yang belum sepenuhnya menyatu, ku gerakan tangan ku mencari hp dengan mata yang masih terasa berat untuk di buka.ternyata ada satu pesan dan yang tak lain itu dari Uchi. huh...seperti biasa uchi mengundur pertemuan kami siang ini menjadi malam. yank Qta nonton'a tar mlm aja y... coz sari minta temenin beli make up tar mlm km langsung ke rmh Q aja Pukul tujuh malam, ku nyalakan sepeda motor ku yang hampir lunas dan ku laju di tengah terangnya lampu kota jakarta di malam hari. Angin malam begitu terasa seiring rintik hujan mulai berjatuhan. ketika aku tiba di depan perumahan tampat uchi tinggal aku menerima sms dari uchi lagi. Dan lagi - lagi uchi membuat aku semakin geram dengan kelakuannya. Dia membatalkan pertemuan di malam itu. oh astaga.....pikiran ku berlari maraton dalam benak ku. diri ini tak kuasa menahan sabar. uchi bilang dia masih di Mall bersama Sari. Karena aku sudah terlanjur di depan perumahan tempat uchi tinggal, aka aku putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dan menunggu uchi di rumahnya. Dengan perasaan dongkol ku laju kembali sepeda motor kesayanga ku itu. sampai di depan rumah uchi ku parkir sepeda motor ku di depan gerbang rumah uchi. Ku lihat pintu rumah uchi tak tertutup, ku berfikir ada tamu atau kedua orang tua uchi sedang duduk duduk di ruang tamu. maka ku putuskan untuk menuju pintu ke ruang tamu dan meminta ijin untuk menunggu uchi. Namun setelah aku berada tepat di depan pintu dan melihat siapa yang berada di ruang tamu itu, betapa kagetnya aku.....!bagai tersambar petir di siang bolong......!! aku melihat dua wanita sedang bercumbu mesra sambil saling merangkul satu sama lainnya di atas sofa ruang tamu. oh Tuhan....!aku harap aku terbangun dari mimpi buruk ku, aku tak percaya melihat pacar ku Uchi begitu menikmati cumbuan dari teman ku Sari
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
ku tatap langit - langit kamar ku yang memang tak lagi berwana putih.tatapan mata ku kosong dan terdiam sambil mendengarkan dentingan lagu shela on 7, pria kesepian.minuman kaleng yang telah kosong terdampar di sudut kamar ku yang hanya berukuran 4 X 3 meter itu.Asap rokok terus ku hembuskan dari mulut dan hidung ku. oh...terasa ku telah hempaskan beban hidup ku seiring ku hempaskan pula asap rokok ke udara luas sana. Aku mulai menatap suasana langit dari jendela kamar ku. Terlihat bulan separuh yang terhalang oleh ranting - ranting pepohonan yang tumbuh di halaman depan kamar ku.Jarum jam di kamar ku sudah menunjukan pukul 23.15 wib. Tak jarang ku melewatkan malam minggu sendiri seperti ini, itu terjadi bukan lantaran aku seorang jomblo. sebetulnya sejak dua tahun lalu aku telah resmi melepas status jomblo ku. berawal pertemuan pertama kami di kantin kampus. "ndri, liat deh cewe bondol di depan lu kayanya ngeliatin lu terus deh dari tadi." kata sari teman wanita ku berbisik, sambil menyenggol kaki ku dari kolong meja kantin. "yang pake kemeja itu?" kata ku setelah melihat wanita itu. "ia itu yang bondol.... manis tuh ndri, dari tadi kayanya dia ngeliatin lu terus deh naksir kali tuh...!" kata sari lagi sambil tersenyum dan menggoda ku. "iya ya dia ngelirik gue sar....!!" kata ku pada sari sambil terus menyantap makan siang kami. wanita itu memang manis menurut ku, rambut bondolnya terlihat serasi dengan kulit putihnya. Belum lagi saat ia tersenyum dan memperlihatkan gigi gingsulnya. jantung ku berdebar tak seperti biasanya, rasa hati tai bisa ku pungkiri lagi mungkin ini yang di namalam love at first sight. maklum lah aku sangat minim pengalaman dalam urusan cinta. Karena sewaktu SMA bunda ku selalu melarang ku untuk pacaran, dan kini aku baru saja mengantongi SIP alias Surat Ijin Pacaran lantaran aku sudah menjadi seorang mahasiswa. wanita itu asyik duduk menyendiri sambil menikmati juice alpukatnya yang diletakkan di meja persegi empat. "sar makanan ini gue yang bayar." kata ku pelan. "hah...ada apaa nih!!!" kata sari curiga. "ia gue yang bayar semua, asal lu dapetin nomor hp cewe itu." kata ku pelan dan sesekali melihat ke arah wanita bondol itu yang persis duduk di depan meja ku. sari pun yang sedang duduk di samping ku, beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah wanita itu, lalu aku melihat sari menyapa wanita itu dan ia duduk di samping wanita itu.Entah apa yang meraka bicarakan yang jelas Sari kembali sambil membawa sebuah no hp pada ku. "sayang.....nanti malem kita jadi nonton kan?" tanya ku pada uchi. "oh iya yank, kayanya aku gak bisa deh...gimana kalo besok malem aja yah.!" kata uchi pada ku. ya...begitu lah yang sering aku alami selama pacaran denga uchi si bondol yang ku kenal di kantin kampus tahun lalu. uchi lebih sering mengabiskan waktu bersama teman - temanya. Beruntug temannya yang sering jalan bereng dengannya itu wanita semua. aku tidak bisa membayangkan bila temannya itu laki - laki. selain jalan bareng teman satu fakultasnya, uchi juga sering jalan bersama teman ku Sari. Pertemuan tahun lalu, bukan hanya membuat kami pacaran tapi juga membuat sari da uchi saling mengenal. Bahkan setahu ku uchi dan Sari pernah beberapa kali jalan bareng. jangankan jalan bareng bersama ku, sms setiap harinya saja kalo bukan aku yang mulai dia tak pernah sms Seandainya di bales pun uchi hanya mengirim sms yang datar datar saja. berapa kali aku sms dia hanya untuk sekedar menanyakan sudah makan atau belum tiap harinya. perasaan iri kerap kali datang menghantui saat aku melihat sepasang muda mudi yang tengah bermesraan di Mall atau kampus. Memang hal yang aku alami ini sungguh tak sewajar yang di alami oleh sepasang muda mudi yang tengah mabuk asmara. Aku masih mencari waktu yang pas untuk menyampaikan tentang kegundahan hati ini pada uchi. "tok tok.....tok....tok....!" oh astaga.....matahari rimbun yang meranggas bersama doa ku semalam telah hadir lagi untuk mengganti dengan hari yang baru. Ku terbangun mendengar suara ketukan pintu kamar ku. "andri.....bangun.....gak kuliah lo......!" teriak kakak perempuan ku dari balik pintu kamar ku. kamar ku masih seperti suasana semalam, ya ampun...aku benar benar letih semalam sampai pintu jendela pun lupa ku tutup. dengan nyawa yang belum sepenuhnya menyatu, ku gerakan tangan ku mencari hp dengan mata yang masih terasa berat untuk di buka.ternyata ada satu pesan dan yang tak lain itu dari Uchi. huh...seperti biasa uchi mengundur pertemuan kami siang ini menjadi malam. yank Qta nonton'a tar mlm aja y... coz sari minta temenin beli make up tar mlm km langsung ke rmh Q aja Pukul tujuh malam, ku nyalakan sepeda motor ku yang hampir lunas dan ku laju di tengah terangnya lampu kota jakarta di malam hari. Angin malam begitu terasa seiring rintik hujan mulai berjatuhan. ketika aku tiba di depan perumahan tampat uchi tinggal aku menerima sms dari uchi lagi. Dan lagi - lagi uchi membuat aku semakin geram dengan kelakuannya. Dia membatalkan pertemuan di malam itu. oh astaga.....pikiran ku berlari maraton dalam benak ku. diri ini tak kuasa menahan sabar. uchi bilang dia masih di Mall bersama Sari. Karena aku sudah terlanjur di depan perumahan tempat uchi tinggal, aka aku putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dan menunggu uchi di rumahnya. Dengan perasaan dongkol ku laju kembali sepeda motor kesayanga ku itu. sampai di depan rumah uchi ku parkir sepeda motor ku di depan gerbang rumah uchi. Ku lihat pintu rumah uchi tak tertutup, ku berfikir ada tamu atau kedua orang tua uchi sedang duduk duduk di ruang tamu. maka ku putuskan untuk menuju pintu ke ruang tamu dan meminta ijin untuk menunggu uchi. Namun setelah aku berada tepat di depan pintu dan melihat siapa yang berada di ruang tamu itu, betapa kagetnya aku.....!bagai tersambar petir di siang bolong......!! aku melihat dua wanita sedang bercumbu mesra sambil saling merangkul satu sama lainnya di atas sofa ruang tamu. oh Tuhan....!aku harap aku terbangun dari mimpi buruk ku, aku tak percaya melihat pacar ku Uchi begitu menikmati cumbuan dari teman ku Sari
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H