Mohon tunggu...
Andriyan Syah
Andriyan Syah Mohon Tunggu... -

Punya hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Kusangka

27 November 2014   06:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

ku tatap langit - langit kamar ku yang memang tak lagi berwana putih.tatapan mata ku kosong dan terdiam sambil mendengarkan dentingan lagu shela on 7, pria kesepian.minuman kaleng yang telah kosong terdampar di sudut kamar ku yang hanya berukuran 4 X 3 meter itu.Asap rokok terus ku hembuskan dari mulut dan hidung ku. oh...terasa ku telah hempaskan beban hidup ku seiring ku hempaskan pula asap rokok ke udara luas sana. Aku mulai menatap suasana langit dari jendela kamar ku. Terlihat bulan separuh yang terhalang oleh ranting - ranting pepohonan yang tumbuh di halaman depan kamar ku. Jarum jam di kamar ku sudah menunjukan pukul 23.15 wib.

Tak jarang ku melewatkan malam minggu sendiri seperti ini, itu terjadi bukan lantaran aku seorang jomblo. sebetulnya sejak dua tahun lalu aku telah resmi melepas status jomblo ku. berawal pertemuan pertama kami di kantin kampus.

"ndri, liat deh cewe bondol di depan lu kayanya ngeliatin lu terus deh dari tadi." kata sari teman  wanita ku berbisik, sambil menyenggol kaki ku dari kolong meja kantin.

"yang pake kemeja itu?" kata ku setelah melihat wanita itu.

"iya itu yang bondol.... manis tuh ndri, dari tadi kayanya dia ngeliatin lu terus deh naksir kali tuh...!" kata sari lagi sambil tersenyum dan menggoda ku.

"iya ya dia ngelirik gue sar....!!" kata ku pada sari sambil terus menyantap makan siang kami.

wanita itu memang manis menurut ku, rambut bondolnya terlihat serasi dengan kulit putihnya. Belum lagi saat ia tersenyum dan memperlihatkan gigi gingsulnya.

jantung ku berdebar tak seperti biasanya, rasa hati tak bisa ku pungkiri lagi mungkin ini yang di namalam love at first sight. maklum lah aku sangat minim pengalaman dalam urusan cinta. Karena sewaktu SMA bunda ku selalu melarang untuk pacaran, dan kini aku baru saja mengantongi SIP alias Surat Ijin Pacaran lantaran aku sudah menjadi seorang mahasiswa. wanita itu asyik duduk menyendiri sambil menikmati juice alpukatnya yang diletakkan di meja persegi empat.

"sar makanan ini gue yang bayar." kata ku pelan.

"hah...ada apaa nih!!!" kata sari curiga.

"ia gue yang bayar semua, asal lu dapetin nomor hp cewe itu." kata ku pelan dan sesekali melihat ke arah wanita bondol itu yang persis duduk di depan meja ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun