Mohon tunggu...
Gobind Vashdev
Gobind Vashdev Mohon Tunggu... lainnya -

heartworker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemimpin yang berubah tidak akan ada efeknya

8 Juli 2014   02:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:06 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berhemat, membawa botol minum isi ulang, menanam sebuah pohon adalah tindakan yang mirip seperti menggarami lautan.
Seorang sahabat menggambarkan Indonesia dengan sebuah kata "Hopeless", saya juga terkadang merasakan hal yang sama, ketika pergi ke pasar melihat setiap ibu yang pulang menuju rumahnya menenteng paling tidak 10 tas kresek.
Disaat saya menggenggam kulit buah bertanya dimana bak sampah, jawaban yang saya terima "buang aja disini" sambil menujuk lantai pasar yang memang penuh dengan benda-benda tak terpakai itu.
"buat apa saya susah-susah memisahkan sampah organik dan non, toh akhirnya truk sampah itu akan mencampurnya kembali?"
"buat apa ngantri , sementara yang lain pada nyerobot"
"buat apa bayar pajak dengan jujur, toh nanti dikorupsi juga"
"buat apa ... buat apa... buat apa.. "

Tatkala kata "buat apa" bergaung keras dikepala ini, ada keriuhan lain hadir, yaitu teriakan dari sahabat-sahabat yang sedang memperjuangkan haknya untuk satu suara di pilpres ini.

Sahabat, Pemimpin yang berubah tidak akan ada efeknya kalau tidak ada kemauan berubah dari masyarakat yang dipimpinnya.
Hari ini kita sangat-sangat sadar, bahwa kita sebagai individu punya kontribusi dalam membuat perubahan itu. Saat ini kita juga juga sadar bahwa untuk terjadi perubahan besar semuanya harus dimulai dari kecil dan yang paling penting adalah dari diri sendiri.

Walau aku mengidolakan salah satu calon pasangan, doaku padaMU, bukan permintaan agar memenangkan mereka, aku hanya memohon agar kesadaran seperti ini lebih sering hadir pada bangsa yang kucintai ini.... 5 tahun sekali terlalu lama, Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun