Mohon tunggu...
Gobel Adrian
Gobel Adrian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mantan Ketua Umum PB NU Dukung PDIP di Pilkada DKI Bila Calonkan Kader Sendiri

16 September 2016   11:21 Diperbarui: 16 September 2016   13:07 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PB NU. KH Hasyim Muzadi

Mantan Ketua Umum PB NU, KH Hasyim Muzadi merilis sikap akan dukung PDI Perjuangan di Pilkada DKI bila calonkan kader sendiri yang nasionalis. 

Dukungan dari tokoh ummat tersebut mendapat reaksi dari Partai berlambang banteng ini.

"Apabila benar PDIP mengsung calon dari kadernya sendiri yang nasionalis maka saya akan pasang badan untuk kampanye Pilgub nanti" Ujar anggota Juru Kepresidenan ini. Lebih lanjut, Kiyai Hasyim menegaskan " Saya akan mengajak partai-partai Islam serta habib yang nasionalis untuk mendukung dan tentu juga semua warga DKI"

Wasekjend PDI Perjuangan Ahmad Basaroh mengatakan kepada media massa, bahwa dukungan yang diberikan oleh kiyai Hasyim akan disampaikan ke Ibu Mega dan akan menjadi bagian pertimbangan penting partai di last minute ini. Berbagai kemungkinan akan terjadi mengingat pro kontra yang terjadi di tubuh partai PDI Perjuangan atas issue dukungan kepada Calon Gubernur Petahana, Basuki Tjahaya Purnama.

PDI Perjuangan mempunyai tiket khusus untuk mencalonkan kadernya tanpa koalisi dengan partai. Peluang Menang PDIP masih terhitung besar karna dalam pemilihan legislatif kemarin partai ini mempunyai 28 kursi DPRD DKI. Akan tetapi sampai saat ini, sikap resmi partai mendukung siapa masih belum disampaikan oleh ketua umum partai.

Issue yang beredar saat ini PDIP akan menjadi labuhan untuk Ahok. Akan tetapi Partai yang dikenal sebagai Partai Kader ini mempunyai pro kontra di level grass rootnya. Bagi Kader PDIP pada level grass root, pencalonan Ahok tidak sesuai dengan budaya partai. Partai PDI Perjuangan selama ini dikenal sebagai partai yang menjunjung tinggi berbagai keputusan yang dikeluarkan oleh Partai. 

Pada level grass root kader PDIP menganggap Ahok mempunyai reputasi yang jelek terhadap hubunga dengan partai. Kisah partai Gerindra yang ditinggal oleh Ahok setelah menjadi gubernur menjadi alasan penting penolakan kader selain kinerja Ahok di Pemda DKI yang dinilai masih banyak memiliki kekurangan.  Sehingga kader bersikeras agar partainya tidak menjadi pelabuhan untuk Ahok.

Selain itu, DKI Jakarta yang merupakan wilayah strategis nasional diperkirakan akan menjadi barometer Pilpres 2019 nanti sehingga tentu arahan-arahan partai diprediksi akan mendominasi di satu periode pemda kedepan. Bila Ahok dinilai sebagai pribadi yang tidak bisa menjaga hubungan team yang baik di tubuh Partai, dikhawatirkan tidak akan sejalan perilaku dan tindakan ahok nanti terhadap tujuan jangka panjang PDI Perjuangan

Pada akhirnya, kecintaan kader terhadap partainya. memaksa Kader PDIP pada level grass root untuk berjuang meyakinkan sang ketua umum menentukan sikap mencalonkan kader sendiri karena peluang dirasa sampai saat ini masih sangat besar.

Berbagai elemen saat ini sedang menanti sikap apa yang akan diambil PDI Perjuangan.

dan dalam hitungan last minute ini sikap resmi partai akan segera di deklarasikan dengan memperhatikan berbagai situasi yang berkembang, termasukk dukungan mantan ketua umum PB NU tersebut.

Kecintaan para kader terhadap partainya menimbulkan sikap loyalitas yang tidak ingin partainya bernasib sama dengan Gerindra, yang telah salah memilih Ahok.

Sehingga diprediksi penolakan kader PDI Perjuangan untuk bersanding dengan Ahok akan semakin kencang hembusannya di last minute pilkada DKI ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun