Mohon tunggu...
Aidil Mashar
Aidil Mashar Mohon Tunggu... -

Always try be positive and action

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dahlan Iskan, Bonek yang Liverpudian yang juga Nasionalis Sejati

21 Juli 2013   03:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:16 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah sejak lama Dahlan Iskan gemar sepakbola, mungkin banyak yang belum tahu kalau beliau adalah ‘mbah’ nya bonek, suporter Persebaya Surabaya.

Pada tahun 1980-an Dahlan Iskan yang adalah pimpinan diJawa Pos berkunjung ke Inggris, dan menonton pertandingan sepakbola, sudah menjadi karakternya sejak dulu bahwa Dahlan Iskan tidak pernah mau menyia-nyiakan setiap kesempatan untuk selalu belajar. Dia tidak mau hanya sekadar menjadi penonton.

Maka selama menonton Dahlan memperhatikan dan mempelajari ulah para pendukung klub Inggris ituyang begitu fanatik mendukung klubnya. Atribut-atribut yang mereka pakai, kaos,  selendang, topi, dan lain-lain. Sangat meriah dan enerjik. Ada juga julukan-julukan unik yang dipakai klub-klub sepakbola di sana. Betapa seru dan menariknya pertandingan sepakbola di Inggris. Kenapa hal yang sama tidak diterapkan di Indonesia? Dahlan pun bertekad akan menerapkannya sepulangnya ke Surabaya.

bersama timnya diJawa Pos mulai meniru konsep yang dia saksikan di sana untuk diterapkan ke Persebaya Surabaya. Mereka menciptakan selendang, kaos, maskot, dan motto untuk Persebaya. Semuanya serba warna hijau dengan aksentasi putih. Motto Persebaya diciptakan. Bunyinya: “Kami Haus Gol Kamu”. Sedangkan julukannya adalah “Green Force”.Istilah Tret..tet..tet yang digunakan juga dibuat oleh Dahlan Iskan, diambil dari semacam bunyi terompet.

Grafis dari logo Ndas Mangap yang terkenal itu awalnya, diakui oleh Mister Muchtar, yang merupakan pembuat pertama grafis logo tersebut, terinspirasi dari beliau, “Bos (Dahlan Iskan) memperagakan ekspresi seperti berteriak, jadi logo itu adalah gambaran ekspresi pak Dahlan Iskan berteriak”, katanya.  “Saya membuat tidak lebih dari 10 menit, karena diluar suporter sudah menunggu. Begitu selesai jadi desain, langsung dibawa ketukang sablon untuk dibuat kaos.”

Tapi, jangan banyangkan bonek sekarang seperti bonek pada awalnya di kelola Dahlan Iskan dengan Jawa Pos-nya, ketika pertamakali mereka berangkat ke Jakarta di tahun 1988 untuk menyaksikan pertandingan final antara Persija vs Persebaya,jumlahnya mencapai 25.000 orang, dan tidak ada kerusuhan.

Mungkin Bonek yang sekarang terkenal (rusuhnya) bermula setelah mundurnya Dahlan Iskan jadi pengurus Persebaya dengan alasan Persebaya sudah juara perserikatan kalau tidak salah, harus ada orang lain untuk regenerasi.

[caption id="attachment_255894" align="aligncenter" width="316" caption="Dahlan Iskan bersama Bonek"][/caption]

Mungkin sudah puluhan tahun Dahlan Iskan bermimpi bisa melihat secara langsung tim kesayangannya, Liverpool, berlaga di GBK, apalagi menghadapi Tim Indonesia. Akhirnya mimpi Dahlan nyaris terwujud setelah Garuda Indonesia sukses memboyong Liverpool untuk merumput di GBK. Walaupun begitu Dahlan tidak akan menyaksikan pertandingan Liverpool melawan Tim Indonesia secara langsung, bahkan melalui TV-pun belum tentu bisa. Hari ini Dahlan Iskan lebih memilih untuk terbang ke Madura guna membantu modernisasi tambak milik 1000 orang petambak garam TERMISKIN di Pulau Madura. Walaupun kerap mengaku sebagai pencinta Liverpool, ternyata Dahlan Iskan mencintai Indonesia lebih dari cintanya pada apa pun. Semoga Indonesia pun mencintai Dahlan lebih dari siapa pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun