Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketidakadilan Sosial, Penyakit Kronis yang Menggerogoti Jiwa Bangsa

17 Agustus 2024   03:41 Diperbarui: 22 Agustus 2024   12:52 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber:Koleksi Dok Pribadi)

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan reformasi pendidikan yang mendasar. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap anak memiliki akses ke pendidikan berkualitas, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka. 

Ini termasuk penyediaan dana yang memadai untuk sekolah-sekolah negeri, pelatihan yang baik bagi para guru, dan kurikulum yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Kesehatan, Hak Asasi yang Terabaikan

Kesehatan adalah hak asasi manusia yang mendasar, tetapi akses terhadap layanan kesehatan yang memadai sering kali menjadi hak istimewa bagi mereka yang mampu membayar. 

Sistem kesehatan yang komersial dan mahal membuat jutaan orang tidak mampu mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan. Hal ini terutama dirasakan oleh kelompok-kelompok rentan seperti orang miskin, lansia, dan mereka yang tinggal di daerah terpencil.

Ketidakadilan dalam akses layanan kesehatan ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Kesehatan yang buruk mengurangi produktivitas, meningkatkan biaya sosial, dan memperburuk kemiskinan. 

Oleh karena itu, reformasi sistem kesehatan yang menyeluruh sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap orang dapat mengakses layanan kesehatan yang layak tanpa harus khawatir tentang biaya.

Kesempatan Kerja, Pilar Kesejahteraan Ekonomi

Ilustrasi (Sumber:Koleksi Dok Pribadi)
Ilustrasi (Sumber:Koleksi Dok Pribadi)

Peluang pekerjaan yang layak adalah salah satu pilar utama kesejahteraan ekonomi. Namun, dalam banyak masyarakat, ketidakadilan dalam akses terhadap peluang kerja adalah masalah yang sangat nyata. Diskriminasi berdasarkan gender, ras, usia, dan latar belakang sosial sering kali membatasi akses seseorang terhadap pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan potensinya.

Selain itu, praktik-praktik kerja yang eksploitatif, seperti upah yang tidak adil, kondisi kerja yang buruk, dan kurangnya perlindungan sosial, memperparah ketidakadilan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun