Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Fenomena Kotak Kosong, Ancaman Serius bagi Demokrasi

16 Agustus 2024   01:14 Diperbarui: 17 Agustus 2024   11:02 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan memainkan peran penting dalam membangun demokrasi. Melalui pendidikan, kita dapat membentuk generasi muda yang sadar politik, kritis, dan berkomitmen untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi. 

Pendidikan politik harus dimasukkan dalam kurikulum sekolah dan didukung oleh program-program pendidikan di luar sekolah.

Budaya demokrasi adalah elemen penting untuk memastikan bahwa demokrasi dapat berkembang dan berkelanjutan. Ini termasuk nilai-nilai seperti toleransi, dialog, dan penghormatan terhadap hak-hak individu. Membangun budaya demokrasi memerlukan usaha dari semua elemen masyarakat, termasuk keluarga, sekolah, komunitas, dan media.

Masa depan demokrasi akan dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk perubahan teknologi, dinamika sosial, dan tantangan global. Kita harus siap untuk menghadapi tantangan ini dengan inovasi dan adaptasi, sambil tetap memegang teguh prinsip-prinsip demokrasi.

Demokrasi adalah sistem yang kompleks dan dinamis yang memerlukan usaha terus-menerus untuk memelihara dan memperkuatnya. 

Fenomena kotak kosong dalam Pilkada adalah salah satu tantangan yang harus diatasi untuk memastikan bahwa demokrasi kita tetap kuat dan berkelanjutan.

Melalui reformasi yang menyeluruh, partisipasi aktif dari masyarakat, dan komitmen dari semua pihak terkait, kita dapat membangun sistem politik yang lebih inklusif, adil, dan responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi rakyat. 

Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa demokrasi kita tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi semua warga negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun