Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harapan yang Membara, Manifestasi Revolusi Umat Manusia

9 Agustus 2024   05:42 Diperbarui: 9 Agustus 2024   06:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Revolusi adalah hasil dari harapan yang membara untuk perubahan yang lebih baik. Harapan ini menjadi motivasi utama bagi masyarakat untuk bangkit melawan ketidakadilan dan menuntut perubahan. Namun, merealisasikan harapan ini bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan kepemimpinan yang bijaksana, visi yang jelas, dan institusi yang kuat untuk memastikan bahwa perubahan yang diinginkan dapat terwujud.

Sejarah telah menunjukkan bahwa meskipun revolusi sering kali dimulai dengan harapan besar, hasil akhirnya tidak selalu sesuai dengan yang diinginkan. Tantangan dalam implementasi visi dan harapan sering kali menguji tekad dan kemampuan para pemimpin serta masyarakat. Namun, meskipun banyak tantangan, harapan tetap menjadi kekuatan yang tidak bisa diabaikan. Ia adalah pengingat bahwa dalam setiap krisis dan ketidakadilan, selalu ada peluang untuk perubahan yang lebih baik.

Dengan demikian, penting untuk menjaga harapan tetap hidup, sambil bekerja keras untuk mewujudkan visi yang diidamkan. Revolusi bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju perbaikan. Harapan adalah pemandu dalam perjalanan ini, yang membantu kita melihat cahaya di ujung terowongan meskipun dalam situasi yang paling gelap sekalipun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun