Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

10 Tahun Perubahan, Evaluasi Kebijakan Infrastruktur di Era Jokowi

3 Agustus 2024   03:52 Diperbarui: 3 Agustus 2024   03:54 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber:Koleksi Dok Pribadi)

Pembangunan infrastruktur skala besar sering kali berdampak signifikan terhadap lingkungan. Pembukaan lahan untuk jalan tol, pembangunan bandara, dan pelabuhan dapat menyebabkan deforestasi, hilangnya habitat alami, dan pencemaran. Meskipun ada upaya untuk melakukan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), sering kali dampak negatif terhadap lingkungan masih dirasakan. Pemerintah perlu lebih proaktif dalam menerapkan kebijakan pembangunan berkelanjutan yang menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Arah Masa Depan

Investasi dalam infrastruktur hijau dan ramah lingkungan perlu ditingkatkan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Pembangunan transportasi publik yang efisien, energi terbarukan, dan proyek-proyek yang ramah lingkungan harus menjadi prioritas. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap tahap pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan infrastruktur yang lebih tahan lama.

Penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam mengelola dan memanfaatkan infrastruktur baru sangat penting agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata. Pelatihan dan pendampingan bagi aparat pemerintah daerah dalam hal pengelolaan proyek infrastruktur, perencanaan jangka panjang, dan pemeliharaan rutin harus ditingkatkan. Dengan demikian, infrastruktur yang dibangun dapat dikelola dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat.

Partisipasi publik dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur perlu ditingkatkan. Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan akan memastikan bahwa proyek yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat setempat. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahap proyek juga harus diperkuat untuk mencegah korupsi dan memastikan bahwa dana yang digunakan benar-benar bermanfaat bagi pembangunan.

Pemanfaatan teknologi terbaru dalam pembangunan dan pengelolaan infrastruktur dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan big data dapat digunakan untuk memantau kondisi infrastruktur secara real-time, merencanakan pemeliharaan preventif, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Inovasi teknologi juga dapat membantu dalam merancang infrastruktur yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan bencana alam.

Untuk mengurangi ketergantungan pada utang, pemerintah perlu mencari sumber pembiayaan alternatif yang lebih berkelanjutan. Kemitraan publik-swasta, obligasi hijau, dan dana investasi infrastruktur dapat menjadi solusi yang efektif. Dengan diversifikasi sumber pembiayaan, risiko fiskal dapat dikelola dengan lebih baik, dan proyek-proyek infrastruktur dapat terus berjalan tanpa membebani anggaran negara secara berlebihan.

Selain infrastruktur fisik, pembangunan infrastruktur sosial seperti sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya juga harus menjadi prioritas. Infrastruktur sosial yang baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mendukung pembangunan sumber daya manusia, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi. Pemerintah perlu memastikan bahwa pembangunan infrastruktur fisik berjalan seiring dengan peningkatan layanan sosial bagi masyarakat.

Jokowi Menetapkan Fondasi, Prabowo Menyempurnakan

Selama sepuluh tahun terakhir, pemerintahan Jokowi telah menetapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Keberhasilan dalam meningkatkan konektivitas, mengembangkan infrastruktur transportasi, dan memperluas akses internet merupakan pencapaian yang patut diapresiasi. Namun, tantangan dalam hal pembiayaan, pemerataan manfaat, pengelolaan, dan dampak lingkungan perlu terus diatasi dengan kebijakan yang tepat dan inovatif.

Evaluasi kritis dan konstruktif atas kebijakan-kebijakan ini sangat penting untuk memastikan bahwa pembangunan yang telah dicapai dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan fokus pada keberlanjutan, inklusivitas, dan pemanfaatan teknologi, masa depan pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat terus maju dan berkontribusi pada kemajuan bangsa secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun