Dalam konteks pandemi COVID-19, ekonomi menjadi semakin penting. Biden akan menekankan pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial melalui paket stimulus dan bantuan langsung. Di sisi lain, Trump kemungkinan akan mengkritik kebijakan pembatasan dan penguncian yang diberlakukan selama pandemi sebagai penghambat pertumbuhan ekonomi.
Pandemi COVID-19 telah menyoroti pentingnya sistem kesehatan yang kuat. Biden berkomitmen untuk memperluas akses terhadap layanan kesehatan, termasuk memperkuat Affordable Care Act (Obamacare) dan mendorong inisiatif kesehatan masyarakat. Kebijakan ini berusaha untuk memastikan bahwa lebih banyak orang Amerika memiliki akses terhadap asuransi kesehatan dan layanan medis yang terjangkau.
Trump, di sisi lain, berfokus pada upaya untuk mengurangi peran pemerintah dalam layanan kesehatan. Dia telah berusaha untuk mencabut dan menggantikan Obamacare, meskipun tanpa rencana pengganti yang jelas. Pendekatan Trump lebih mengutamakan pasar bebas dan persaingan untuk menurunkan biaya layanan kesehatan.
Perubahan iklim adalah isu global yang mempengaruhi kebijakan domestik dan internasional. Biden berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas terhadap perubahan iklim melalui investasi besar dalam energi terbarukan dan kebijakan lingkungan yang lebih ketat. Dia telah mengembalikan Amerika Serikat ke dalam Perjanjian Paris dan berupaya untuk mengurangi emisi karbon.
Trump, sebaliknya, skeptis terhadap perubahan iklim dan lebih mendukung industri bahan bakar fosil. Kepresidenannya melihat Amerika Serikat menarik diri dari Perjanjian Paris dan mengurangi regulasi lingkungan untuk mendorong produksi energi domestik. Pendekatan ini mungkin akan menarik pemilih dari daerah-daerah yang bergantung pada industri energi tradisional.
Imigrasi tetap menjadi isu yang memecah belah. Biden berpendapat untuk kebijakan imigrasi yang lebih manusiawi, termasuk perlindungan bagi imigran tanpa dokumen yang telah lama tinggal di Amerika Serikat dan reformasi dalam sistem suaka. Kebijakan ini bertujuan untuk memperbaiki sistem imigrasi yang kompleks dan memberikan jalur menuju kewarganegaraan bagi jutaan imigran.
Trump dikenal dengan kebijakan imigrasi yang keras, termasuk pembangunan tembok perbatasan dan pengetatan aturan suaka. Dia kemungkinan akan melanjutkan narasi tentang perlunya keamanan perbatasan yang lebih kuat dan pembatasan imigrasi untuk melindungi pekerjaan dan keamanan nasional.
Kebijakan luar negeri juga akan menjadi isu penting dalam pemilu ini. Biden berusaha untuk memulihkan hubungan dengan sekutu tradisional dan memperkuat aliansi internasional. Dia mendukung pendekatan multilateral dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan ancaman keamanan.
Trump, dengan pendekatan "America First," cenderung skeptis terhadap aliansi internasional dan lebih memilih perjanjian bilateral yang menguntungkan Amerika Serikat. Dia kemungkinan akan menekankan pencapaian kebijakan luar negerinya, seperti kesepakatan perdagangan dan normalisasi hubungan antara negara-negara Timur Tengah.
Pengaruh Sosial dan Politik
Pemilu 2024 kemungkinan akan semakin memperdalam polarisasi politik di Amerika Serikat. Biden dan Trump mewakili dua kutub yang sangat berbeda dalam politik Amerika. Basis pendukung mereka memiliki pandangan yang berlawanan tentang banyak isu, mulai dari ekonomi hingga perubahan iklim. Kampanye pemilu ini akan menjadi medan pertempuran untuk memenangkan hati dan pikiran pemilih yang berada di tengah-tengah spektrum politik.