Ruang terbuka hijau memainkan peran penting dalam menjaga kualitas udara dan kesejahteraan mental penduduk kota. Pemerintah kota harus mengalokasikan lahan untuk pengembangan taman-taman baru.Â
Taman-taman ini tidak hanya berfungsi sebagai paru-paru kota yang menyerap polusi tetapi juga sebagai tempat rekreasi dan sosial bagi masyarakat. Taman-taman dengan fasilitas olahraga, area bermain anak, dan area piknik dapat meningkatkan kualitas hidup warga.
Penanaman pohon di sepanjang jalan, di taman, dan area publik lainnya dapat membantu menurunkan suhu kota dan mengurangi efek panas perkotaan. Selain itu, pohon-pohon ini dapat menjadi habitat bagi berbagai satwa, sehingga mendukung keanekaragaman hayati di perkotaan.
Pemanfaatan atap gedung untuk taman atap dan pengembangan taman vertikal di dinding bangunan dapat menjadi solusi kreatif untuk mengatasi keterbatasan lahan di kota. Selain memperindah estetika bangunan, taman-taman ini juga membantu dalam pengaturan suhu dan penyerapan polusi.
Bangunan Berkelanjutan
Bangunan merupakan komponen utama dari kota, dan arsitektur hijau menjadi esensial dalam pembangunan kota ramah lingkungan.Â
Penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan seperti bambu, kayu yang bersertifikat, dan material daur ulang harus diprioritaskan. Material-material ini tidak hanya mengurangi jejak karbon tetapi juga seringkali lebih sehat bagi penghuninya.
Desain bangunan yang memaksimalkan penggunaan cahaya alami dan ventilasi alami dapat mengurangi kebutuhan akan pencahayaan dan pendingin ruangan buatan. Misalnya, penggunaan jendela besar dan ventilasi silang dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan.
Pemasangan panel surya dan sistem pemanas air tenaga surya pada bangunan baru harus didorong melalui insentif pajak dan subsidi. Gedung-gedung komersial dan perkantoran juga harus diharuskan untuk memenuhi standar efisiensi energi tertentu.
Manajemen Sampah dan Daur Ulang