Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pilar Harapan di Negeri Pelangi

3 Juni 2024   21:18 Diperbarui: 3 Juni 2024   22:09 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dokumentasi Pribadi)

Seiring berjalannya waktu, tantangan digitalisasi juga harus dihadapi. Kesenjangan digital di beberapa daerah menjadi hambatan. Namun, dengan perhatian khusus pada pelatihan guru dalam pemanfaatan teknologi digital dan ketersediaan infrastruktur yang memadai, perlahan kesenjangan ini mulai teratasi.

Peran orang tua dan masyarakat juga tidak bisa diabaikan. Surya selalu mengajak orang tua untuk terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka. Ia sering mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk berdiskusi tentang perkembangan anak-anak dan bagaimana mereka dapat mendukung proses belajar di rumah. Keterlibatan orang tua meningkatkan motivasi belajar anak-anak dan memperkuat nilai-nilai yang diajarkan di sekolah.

Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan menyeluruh. Di desa Matahari, masyarakat sering mengadakan program literasi dan pelatihan keterampilan bagi orang dewasa, yang berdampak positif pada pendidikan anak-anak mereka.

Dengan kebijakan yang mendorong kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, siswa-siswa di desa Matahari menjadi lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Mereka tidak hanya belajar untuk mendapatkan nilai yang baik, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan kreatif yang berguna.

Pemerintah Pelangi juga mengukur dan mengevaluasi kebijakan pendidikan dengan indikator yang jelas. Evaluasi yang berkelanjutan membantu memperbaiki kebijakan yang ada dan menyesuaikannya dengan perkembangan terbaru. Transparansi dalam pengelolaan pendidikan memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa sistem pendidikan berjalan dengan baik.

Di suatu pagi yang cerah, Surya mengadakan sebuah proyek besar bersama murid-muridnya. Proyek tersebut adalah membuat sebuah film pendek yang mengangkat tema keberagaman budaya di desa Matahari. Dengan bantuan teknologi digital, para siswa membuat naskah, memfilmkan, dan mengedit film tersebut. Proyek ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan toleransi di antara siswa.

Proyek tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Pada hari pemutaran perdana, aula sekolah dipenuhi oleh orang tua, guru, dan warga desa. Semua menyaksikan dengan bangga hasil karya anak-anak mereka. Di akhir acara, Surya memberikan pidato yang mengharukan. "Setiap warna berbeda, tetapi ketika bersatu, kita menciptakan keindahan yang luar biasa," katanya dengan suara bergetar.

Tidak hanya di desa Matahari, program "Pelangi Digital" juga membawa perubahan besar di berbagai daerah lainnya. Di kota-kota besar, anak-anak mulai menunjukkan ketertarikan yang lebih besar terhadap bidang sains dan teknologi. Di daerah pedesaan, peningkatan kualitas pendidikan membuat lebih banyak anak-anak yang bercita-cita tinggi, ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Ada saat-saat di mana Surya dan rekan-rekannya menghadapi berbagai rintangan. Terkadang, perangkat digital mengalami kerusakan dan butuh waktu lama untuk diperbaiki. Kadang-kadang, jaringan internet tidak stabil, membuat pembelajaran terganggu. Namun, semangat untuk terus maju tidak pernah pudar.

Di sebuah malam yang tenang, Surya duduk di ruang kerjanya. Di meja, terdapat berbagai laporan dan rencana pembelajaran. Di sampingnya, ada sebuah laptop yang menjadi saksi bisu dari berbagai proyek kreatif yang telah ia buat bersama murid-muridnya. Surya merenung sejenak, mengenang perjalanan panjang yang telah dilaluinya.

Ia teringat masa kecilnya, ketika ia sendiri adalah seorang murid di sekolah yang sama. Saat itu, pendidikan di desa Matahari masih sangat terbatas. Tetapi ia beruntung memiliki seorang guru yang penuh dedikasi, yang selalu mendorongnya untuk bermimpi besar. Guru itulah yang menjadi inspirasinya untuk menjadi seorang pendidik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun