Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cahaya di Tengah Bayang

2 Juni 2024   08:19 Diperbarui: 2 Juni 2024   08:27 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dokumentasi Pribadi)

Anna juga terlibat dalam pengembangan kebijakan baru bersama Andi dan timnya di kementerian. Mereka menyusun peraturan yang lebih ketat untuk melindungi privasi data pribadi, sambil memastikan bahwa regulasi tersebut tidak menghambat inovasi atau kebebasan berbicara.

Di tengah semua kesibukan itu, Anna tetap menjaga keseimbangan dalam hidupnya. Dia menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik, terutama ketika bekerja dalam bidang yang penuh tekanan. Setiap akhir pekan, dia meluangkan waktu untuk bersantai dan berkumpul dengan teman-temannya.

Suatu hari, saat sedang bersantai di taman, Anna bertemu dengan seorang teman lama, Joko. Mereka sudah lama tidak bertemu sejak lulus kuliah. Joko kini bekerja sebagai pengembang aplikasi di sebuah perusahaan teknologi besar.

"Anna, aku dengar kamu sibuk dengan proyek-proyek yang luar biasa," kata Joko dengan senyum lebar. "Aku benar-benar terinspirasi oleh apa yang kamu lakukan."

Anna tersenyum. "Terima kasih, Joko. Bagaimana denganmu? Apa yang sedang kamu kerjakan?"

Joko menjelaskan bahwa dia sedang mengembangkan aplikasi baru yang bertujuan untuk membantu masyarakat lebih terlibat dalam proses politik. Aplikasi itu memungkinkan pengguna untuk memantau kebijakan pemerintah, mengajukan pertanyaan kepada pejabat publik, dan berpartisipasi dalam diskusi politik.

"Aku ingin membuat teknologi yang bisa digunakan untuk memperkuat demokrasi," kata Joko. "Aku pikir kita bisa berkolaborasi."

Anna merasa ide Joko sangat menarik. Mereka sepakat untuk bertemu lagi dan membahas kemungkinan kolaborasi. Beberapa minggu kemudian, mereka mengadakan pertemuan dengan tim Joko dan tim Anna untuk mengembangkan aplikasi tersebut.

Kolaborasi antara Anna dan Joko menghasilkan aplikasi yang diberi nama "Partisipasi Aktif." Aplikasi ini segera menjadi populer di kalangan masyarakat. Dengan fitur-fitur yang inovatif, seperti akses langsung ke informasi kebijakan dan forum diskusi interaktif, aplikasi ini membantu meningkatkan partisipasi politik dan transparansi pemerintah.

Anna merasa bangga dengan pencapaian mereka, tetapi dia tahu bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Dia terus berjuang untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi digital dan partisipasi politik. Bersama dengan Rani, Andi, dan Joko, mereka melanjutkan kampanye mereka dengan semangat yang tidak pernah pudar.

Tahun-tahun berlalu, dan upaya mereka membuahkan hasil yang signifikan. Partisipasi politik meningkat, berita palsu semakin sulit menyebar, dan privasi data pribadi lebih terlindungi. Demokrasi di negara mereka menjadi lebih kuat, berkat kerja keras dan dedikasi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun