Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pemanasan Global, Tantangan Terbesar Abad Ini

28 Mei 2024   00:40 Diperbarui: 28 Mei 2024   01:03 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hilangnya keanekaragaman hayati ini memiliki dampak yang luas pada ekosistem. Setiap spesies memainkan peran tertentu dalam ekosistemnya, dan kehilangan satu spesies dapat mengganggu keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Misalnya, hilangnya predator puncak seperti serigala dapat menyebabkan ledakan populasi hewan mangsa seperti rusa, yang pada gilirannya dapat merusak vegetasi lokal. Ini adalah contoh dari apa yang disebut sebagai efek kaskade ekologi.

Dampak Ekonomi

Pemanasan global juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Biaya penanganan bencana alam yang semakin sering dan parah meningkat pesat. Badai, banjir, dan kebakaran hutan menghancurkan infrastruktur, menghancurkan rumah, dan mengganggu aktivitas ekonomi. Menurut laporan dari Bank Dunia, bencana alam yang terkait dengan iklim menyebabkan kerugian ekonomi global sebesar sekitar $300 miliar setiap tahun.

Sektor pertanian juga sangat terpengaruh oleh perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan dan suhu yang lebih tinggi dapat mengganggu produksi pangan. Kekeringan yang berkepanjangan dapat merusak tanaman, sementara badai dan banjir dapat menghancurkan ladang dan infrastruktur pertanian. Negara-negara yang bergantung pada pertanian sebagai tulang punggung ekonomi mereka paling rentan terhadap dampak ini. Di beberapa wilayah, petani sudah mengalami penurunan hasil panen, yang dapat menyebabkan kelangkaan pangan dan kenaikan harga pangan.

Selain itu, perubahan iklim dapat mengganggu industri perikanan. Peningkatan suhu laut dan pengasaman laut yang disebabkan oleh peningkatan kadar karbon dioksida dapat mengganggu populasi ikan dan organisme laut lainnya. Ini tidak hanya mempengaruhi mata pencaharian jutaan nelayan di seluruh dunia, tetapi juga mengancam keamanan pangan bagi masyarakat yang bergantung pada ikan sebagai sumber protein utama.

Dampak ekonomi dari perubahan iklim juga dapat memperburuk ketidaksetaraan global. Negara-negara berkembang, yang umumnya memiliki kapasitas lebih rendah untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, paling rentan terhadap dampaknya. Sementara negara-negara kaya dapat berinvestasi dalam infrastruktur yang lebih tahan terhadap iklim dan teknologi adaptasi, negara-negara miskin sering kali tidak memiliki sumber daya untuk melakukan hal yang sama. Ini dapat memperdalam kesenjangan ekonomi global dan memicu migrasi massal saat orang-orang meninggalkan wilayah yang tidak lagi layak huni.

Dampak Sosial

Dampak sosial dari pemanasan global juga sangat signifikan. Krisis iklim memicu migrasi besar-besaran saat orang meninggalkan wilayah yang tidak lagi layak huni. Menurut laporan dari Internal Displacement Monitoring Centre (IDMC), sekitar 30 juta orang terpaksa mengungsi setiap tahun akibat bencana alam yang terkait dengan iklim. Banyak dari mereka adalah orang-orang yang sudah rentan, dan perpindahan ini sering kali menyebabkan penderitaan yang luar biasa.

Migrasi iklim ini juga dapat menyebabkan konflik atas sumber daya yang semakin langka. Di beberapa wilayah, seperti Sahel di Afrika, persaingan atas air dan lahan yang subur telah memicu kekerasan dan ketegangan sosial. Ketika komunitas yang rentan terkena dampak paling parah, ketidakadilan iklim menjadi isu moral yang harus ditangani oleh seluruh dunia. Ketidaksetaraan ini memperburuk ketegangan geopolitik dan mengancam stabilitas global.

Selain itu, perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Peningkatan suhu dapat memperburuk kualitas udara, yang menyebabkan peningkatan kasus penyakit pernapasan seperti asma. Gelombang panas yang lebih sering dan lebih intens dapat meningkatkan risiko penyakit terkait panas, terutama di kalangan lansia dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang mendasar. Penyebaran penyakit yang ditularkan oleh vektor seperti malaria dan demam berdarah juga dapat meningkat saat wilayah yang sebelumnya terlalu dingin untuk vektor ini menjadi lebih hangat.

Langkah-Langkah untuk Mengatasi Pemanasan Global

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun